Humas – Ratusan siswa MTs Fathul Jannah Palangka Raya yang dinaungi Yayasan Budi Mulya Palangka Raya dari kelas 7, 8, dan 9 mengikuti pembelajaran langsung di Museum Balanga, Palangka Raya. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara para guru MTs Fathul Jannah Palangka Raya dan mahasiswa Asistensi Mengajar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) IAIN Palangka Raya, yaitu Nazwa Maulani Dewi, Siti Rahimah, dan Yulis Setiawati.
Ketiganya turut mendampingi siswa dalam proses pembelajaran yang berfokus pada pengenalan budaya dan sejarah Kalimantan Tengah. Dukungan penuh dari pihak sekolah turut memperlancar kegiatan, dengan fasilitas yang memadai dan persiapan matang, sehingga membuat siswa sangat antusias mengikuti proses pembelajaran di luar ruangan.
Menurut guru-guru pendamping, kunjungan ini memberikan dampak positif bagi siswa dalam mengenal budaya dan sejarah daerah mereka. “Observasi langsung seperti ini membantu siswa lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya serta jasa-jasa pahlawan lokal mereka,” ungkap mereka.
Selama kegiatan, para siswa melakukan observasi dan mengumpulkan informasi untuk dituliskan dalam tugas Recount Text pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tugas ini akan menjadi bentuk laporan pengalaman dan pengamatan mereka selama kunjungan di museum, dengan fokus utama pada warisan budaya Kalimantan Tengah dan peran Tjilik Riwut sebagai pahlawan nasional. Tjilik Riwut, yang dikenal sebagai pejuang gigih dan tokoh masyarakat Dayak, menjadi inspirasi bagi para siswa untuk lebih mengenal sejarah dan kekayaan budaya lokal mereka.
Para siswa dipandu oleh pamong budaya (tour guide) untuk mengamati koleksi Museum Etnografi, yang memperkenalkan mereka pada benda-benda bersejarah dan kekayaan tradisi lokal. Benda-benda ini meliputi artefak kuno, patung, alat perang, baju tradisional, topeng, alat musik, hingga kerajinan khas Kalimantan Tengah.
Mereka juga mendapat informasi penting tentang suku-suku di Kalimantan Tengah dan perjalanan masuknya berbagai agama ke wilayah tersebut, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah masyarakat setempat. Para siswa juga sangat antusias, menurut salah satu siswa, kegiatan ini sangat berkesan karena dapat belajar langsung di tempat bersejarah yang kaya dengan budaya lokal.
“Belajar di museum seperti ini membuat saya lebih paham tentang budaya Kalimantan Tengah. Rasanya menyenangkan bisa belajar sejarah dan pahlawan daerah sambil melihat benda-benda aslinya,” ungkapnya.
Perjalanan dilanjutkan ke Museum Napak Tilas Tjilik Riwut, tempat di mana para siswa mempelajari jejak hidup Tjilik Riwut, pahlawan nasional yang berperan penting dalam sejarah Kalimantan Tengah. Para siswa diperkenalkan pada berbagai peninggalan bersejarah Tjilik Riwut, termasuk barang-barang pribadi dan dokumentasi peran beliau dalam pembangunan daerah. Hal ini memberikan inspirasi kepada siswa untuk lebih memahami dedikasi dan jasa Tjilik Riwut dalam memperjuangkan kemajuan Kalimantan Tengah.
Kepala Sekolah MTs Fathul Jannah Palangka Raya, H. Muhammad Shaleh, S.Pd, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif dalam pembelajaran di luar kelas. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga bagi siswa,” ucap beliau.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB ini bukan hanya memberikan wawasan baru tentang budaya dan sejarah Kalimantan Tengah, tetapi juga mempererat silaturahmi antara siswa, guru, dan mahasiswa pengabdian. Harapannya, kunjungan ini menjadi langkah awal yang menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya serta menghargai jasa pahlawan mereka.
