Palangka Raya – Pada hari Sabtu (12/10) pukul 07.00 WIB, bertempat di Aula Perpustakaan IAIN Palangka Raya diadakan Pelatihan Studi Al-Qur’an dan Hadis Berbasis Digital dan E-book Library oleh Pusat Kajian Al-Qur’an (PKQ) Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ushuluddin, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dr. Desi Erawati, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya. Dalam sambutannya Ibu Dekan menyampaikan, “Beberapa tahun yang lalu di era milenial dan berbasis digital ini sudah kita hadapi, hanya saja di Indonesia baru saja booming terkait dengan optimalisasi penggunaan aplikasi digital”. Beliau lantas melanjutkan, “Kami sering komunikasikan terkait bagaimana kedepannya Al-Qur’an yang berlaku sepanjang masa ini bisa beralih dari base on printer menjadi digital. Inilah keberadaan kita selaku akademisi IAIN Palangka Raya untuk menghidupkan upaya-upaya tersebut secara akademik. Kita akan dengan mudah membuat tulisan-tulisan dengan menggunakan aplikasi Maktabah Syamilah misalnya sekaligus membantu kita dalam menggiatkan kajian-kajian keislaman”, pungkas beliau.
Kegiatan ini terbuka untuk para dosen, mahasiswa dan umum. Dalam pelatihan ini seluruh peserta diajarkan bagaimana cara menggunakan aplikasi digital (e-book) Al-Qur’an Tafsir dan Hadis Nabi seperti Maktabah Syamilah, Mausu’ah Kutubuttis’ah (Kitab Hadis 9 Imam), Qur’an In Word versi terbaru dan lainnya.
“Pelatihan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013 dan hingga tahun ini telah kali ke-7 yang diadakan di IAIN Palangka Raya, kegiatan ini tidak berada pada naungan Institut namun bekerja sama agar kampus IAIN Palangka Raya bisa maju karena kegiatan ini bersifat independen dalam sebuah lembaga”, ungkap Akhmad Supriadi selaku narasumber dalam kegiatan ini.
“Dengan adanya aplikasi digital ini memudahkan pekerjaan kita dibandingkan dengan cara manual. Bagi akademisi akan sangat terbantu dalam melakukan riset dan kajian Alquran maupun Hadist”. tutup Akhmad Supriadi M.S.I yang juga Ketua Pusat Kajian Alquran (PKQ) Kalimantan Tengah.