Perjalanan kehidupan dunia yang semakin sulit untuk mencari pekerjaan ini, mahasiswa dituntut mampu membawa sebuah perubahan dan tidak hanya diam mengikuti perkembangan zaman. Tuntutan semacam ini, dirasa memang wajib dilakukan. “Kita bekali mahasiswa cara-cara kreatif untuk mengembangkan pekerjaan” Ungkap Asmawati, dosen IAIN Palangka Raya.
Minggu (15/04), Asmawati mengajak mahasiswanya mengikuti pelatihan menyablon di Jalan G.Bbos 18. Dengan dilatih oleh Pak Parhan Salamet, S.Ag, para mahasiswa sangat antusias dalam belajar. Ditempat ini mereka diajarkan memilih bahan yang bagus, dasar-dasar dalam mewarnai, dan sebagainya. Menyablon adalah sebuah pekerjaan yang mudah dan murah, tetapi memiliki keuntungan yang menjanjikan. “Disini, mereka diajarkan menyablon baju, spanduk, dan plastik” Jelas Asmawati.
Mencari pekerjaan sebagai guru tetap kadang tidak semudah yang dibayangkan. Persaingan diluar dipastikan begitu ketat. Oleh sebab itu, mahasiswa harus jeli terhadap hal tersebut dan tidak larut dalam keadaan minim penghasilan bahkan tidak berpenghasilan nantinya. Untuk mengantisipasinya, maka mahasiswa harus peka terhadap lingkungan sekitar. Sekecil apapun sesuatu yang ada disekitar, akan jauh lebih menguntungkan jika kita mampu memanfaatkan dan mengembangkannya. “Sangat bersyukur dapat mengikuti pelatihan ini, saya harap nanti saya bisa membuka usaha sendiri” Ujar Irma (19), mahasiswa PGMI.
Kemampuan menciptakan dan mengembangkan sebuah usaha sangat memerlukan keuletan. Mahasiswa sebagai calon guru profesional, juga harus peka terhadap sekitar sehingga mampu menciptakan sesuatu yang berbeda. Disinilah letak mahasiswa sebagai agen perubahan. “Saya ingin, mahasiswa tidak hanya berharap menjadi pegawai negeri saja, mereka harus mampu berwirausaha untuk meningkatkan penghasilan kehidupan.” Harapan Asmawati.
Reporter : Irnadia Andriani
1K
