Jumat malam (20/04), aula utama IAIN Palangka Raya dimeriahkan dengan acara puncak penobatan duta genre IAIN Palangka Raya. Rangkaian kegiatan sebelum mencapai malam puncak ini tersusun sangat rapi. Mulai dari pendaftaran pada rabu (18/04), dilanjutkan dengan penyampaian tata tertib dan pembekalan oleh duta-duta genre sebelumnya, pihak BKKBN, dan pihak PIK-R Barigas itu sendiri. Setelah itu, para finalis duta genre IAIN Palangka Raya mengikuti rangkaian tes wawancara dan psikologi. Hingga pada akhirnya terpilih 5 pasang putra dan putri genre yang akan bersaing pada malam puncak (20/04).
Duta genre adalah manusia biasa namun punya visi misi luar biasa. Duta genre dituntut mampu menjadi contoh bagi sekitarnya, bekerja lebih keras dari teman-temannya dan mampu menginspirasi sekitar. “Ini sesuai dengan visi misi kita juga dalam merangkul lebih banyak remaja lagi untuk mengetahui dan menyebarluaskan virus genre.” Ujar Winda Purwanti , Duta Genre Kalimantan Tengah 2016.
Renovya (18), duta genre putri IAIN Palangka Raya terpilih mengatakan bahwa ia sangat bahagia dengan kemenangannya malam ini. Ia mengucapakan terimakasih kepada semua pihak, termasuk PIK-R Barigas. Menurut wanita berparas cantik ini, PIK-R Barigas adalah suatu wadah dalam pemberikan informasi dan dedukasi kepada para remaja agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif. “Sempat minder, karena saya nggak bisa dandan” Ujar Renovya (18). Wanita dari prodi TBI ini juga mennyampaikan programnya yakni mensosialisasikan materi genre, terutama bagaimana cara bergaul yang sehat kepada seluruh masyarakat, khususnya di lingkungan IAIN Palangka Raya.
Adapun duta genre putra IAIN Palangka Raya terpilih, Deby fizar (21) mengatakan bahwa kemenangannya adalah sebuah amanah agar menjadi lebih baik lagi kedepannya dan mengkampanyekan program generasi berencana. “Kita tidak memerlukan superhero tapi kita memerlukan super team. Kita memerlukan semua pihak untuk mengkampanyekan program genre” Ungkap Deby (21). Pria berwajah tampan ini mengaku sudah melakukan persiapan yang begitu matang, mulai dari belajar memahami apa itu genre itu dari segi hukum, definisi, sampai sudut pandangnya. Tidak hanya itu, pria dari prodi Ekonomi Syariah ini mengaku memiliki banyak kendala, salah satunya, ia adalah orang yang pelupa sehingga dalam memahami segala sesuatu perlu waktu yang lama dan perlu perencanaan yang matang. “Semoga yang kami gunakan malam ini tidak hanya sebuah selempang semata. Ini adalah sebuah amanah. Semoga kami mampu melakukan yang terbaik terutama dalam mensukseskan program genre” Harapan Deby (21).
Reporter : Irnadia Andriani