Tepat pada hari Sabtu, 5 Mei 2018 seminar nasional perkumpulan prodi dan dosen PGMI se-Indonesia diadakan di aula utama IAIN Palangka Raya. Kegiatan ini diawali dengan berbagai penampilan dari mahasiswa IAIN Palangka Raya, yaitu tari hadrah, madihin, dan band. Kegiatan PGMI ini sudah dilaksanakan sejak Jum’at (04/05) lalu dan akan berakhi pada besok hari (06/05). Acara ini diisi oleh 6 pemateri yaitu Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, MH (Rektor IAIN Palangka Raya), Dr. Mohd. Rozi (IPG Kota Bharu Malaysia), Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.Pd., MA (Guru Besar UPI Bandung), Dr. H. A. Umar, MA (Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI), DR. Guntur Talajan (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah), dan Dr. Fauzan, M.A (Ketua PD-PGMI Indonesia).
Kegiatan ini terlaksana berdasarkan hasil rapat dosen seluruh Indonesia dengan mengusung tema “Pengembangan KKNI Berbasis Kearifan Lokal Pada Program Pendidikan Dasar Islam”. Dr. Fauzan, M.Ag, ketua PD-PGMI se-Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wadah penguatan kompetensi guru PGMI se-Indonesia. “Kehadiran PGMI/PGSD dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendasar yaitu kekurangan guru di kelas” jelasnya. Rektor IAIN Palangka Raya, Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H, M.H mengapresiasi penuh terhadap terselenggaranya kegiatan seminar nasional PGMI se-Indonesia ini. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Palangka Raya mengatakan bahwa kurikulum bukanlah suatu hal yang sepele. Pendidikan tanpa kurikulum, maka tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. “PGMI merupakan wadah pembentukan karakter, dan perguruan tinggi hanyalah sebagai kelanjutan.” jelasnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Rektor IAIN Palangka Raya berharap pendidikan Indonesia mampu mengaktualisasikan khazanah lokal dan mempromosikan kearifan lokal di tingkat nasional.
Reporter : Irnadia Andriani
