Home Berita PUASA ROMADHAN DAN KEBERSIHAN HATI

PUASA ROMADHAN DAN KEBERSIHAN HATI

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 5.5K views

Oleh : Ajahari, M.Ag

“Dan Sungguh Beruntunglah orang yang membersihan jiwanya dan merugilah orang yang mengotorinya” (QS. Asy-Syam [91]: 9-10)

Ada 4 hal yang menyelamat manusia dari kerugian dalam hidupnya, pertama, hati yang selalu diisi dengan nilai-nilai keimanan kepada Allah dan Rasulnya, kedua seluruh anggota badan dan panca indranya diarahkan untuk beribadah kepada Allah tentu saja ibadah dalam pengertian yang luas, dan lisannya selalu dipergunakan untuk berzikir dan saling memberikan nasihat dalam kebenaran dan nasehat dalam kesabaran serta akal pikirannya dipergunakan untuk mentadaburi /memikirkan ayat-ayat Allah dalam kehidupannya baik ayat-ayat quraniyah maupun ayat-ayat kauniyah yang terbentang luas di alam jagat raya ini.

Keempat hal tersebut tentunya saling terkait satu sama lain. Akan tetapi yang paling dominan dan memegang kendali adalah hati yang ada pada setiap manusia. Hatilah yang memegang kemudi kearah mana jasad, lisan dan pikir akan dibawa, apakah kearah keselamatan ataukah kehancuran dan kerugian. Dalam sebuah hadis yang sangat masyhur Rasul berabda: Perhatikan bahwa didalam tubuh kalian terdapat segumpa daging, apabila ia baik, baiklah seluruh tubuh, dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah itu adalah hati.
Salah satu hikmah agung dari puasa romadhan adalah mendidik hati orang yang beriman agar terhindar dari keruntuhan dan kerugian.

Ibadah puasa mendidik pelakunya agar memiliki keimanan yang kuat, puasa mendidik pelakunya untuk berbuat ikhlas, syukur dan sabar. Puasa mendidik pelakunya dengan sifat khusyu’ (tenang) dan tawadhu’ (rendah hati), puasa mendidik pelakunya dengan sifat cinta, kasih sayang dan kelembutan serta kepedulian terhadap sesama, puasa mendidik pelakunya dengan sifat yaqin dan jiwa oftimisme (raja’). Puasa juga mendidik pelakunya dengan sifat jujur dan amanah. Puasa juga mendidik pelakunya untuk selalu dekat dan terbiasa dengan nilai-nilai Rabbaniyah.

Hujjatul Islam Imam Al- ghazali bertutur bahwa puasa adalah merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati dengan mengatakan : “perasaan lapar dan dahaga yang dialami oleh orang yang berpuasa adalah jalan untuk mencapai martabat takwa, karena lapar dan dahaga akan membershkan hati dari noda dan bintik hitam yang timbul akibat pengaruh nafsu, dan apabila dinding hati menjadi bersih, maka teranglah pandangan basyariah mata hati, dari basyariah yang bersih akan menimbulkan semangat dalam melakukan berbagai amal-amal sholeh. Amal-amal sholeh merupakan karakter dari ketakwaan kepada Allah.

Sayyidina Lukman Al Hakim berwasiat kepada anaknya: “Wahai anakku, hati adalah umpama ladang yang luas, tanamkanlah segala macam bibit tanaman yang berfaedah, jika sebagiannya tidak mau tumbuh, maka sebagian yang lain pasti akan bisa tumbuh”.
Semoga bermanfaat.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK