Home Berita Ramadhan: Rentang Ideal VS Realitas (Part 2)

Ramadhan: Rentang Ideal VS Realitas (Part 2)

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 930 views

Oleh: Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag

Sambungan

Bila demikian, meski puasa dilakukan dan ramadhan silih berganti menemuinya, namun perilaku selama ramadhan (apalagi) di luar ramadhan tak memiliki relevansi dengan ramadhàn. Perilaku menyuburkan kebohongan semakin meraja, menyebarkan fitnah dan iri dengki, membangun istana kesombongan dalam diri dengan punggawa keangkuhan yang digdaya, senang memakai topeng keshalehan yang anggun dengan asesoris bagaikan “pertapa yang suci” guna menutupi sejuta kesalahan yang akut tersusun rapi, senang melihat kesalahan orang namun tak pernah berkaca pada kesalahan sendiri, menutupi kebaikan oleh selimut duniawi, menghalalkan segala cara untuk membangun derajat dunia melambung tinggi, pengagum motto setinggi langit namun sebatas mimpi, dan sebagainya. Kesemua ini terjadi tatkala hati yang diciptakan untuk menangkap pesan Ilahi rusak oleh keserakahan duniawi dan kegagalan menjadi “murid ramadhan” untuk lebih menjadi hamba-Nya yang hakiki. Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin. Dimensi kebahagiaan bagi seluruh makhluk ciptaan Ilahi.

Bagi hamba yang dipanggil Allah dengan sebutan “hai orang-orang yang beriman…” akan menjawab panggilan Allah dengan menyebar kebajikan dan kedamaian bagi seluruh ciptaan Allah. Bila manusia justru menyebar teror dan kenestapaan, maka justru telah jauh tergelincir dari ajaran Ilahi. Mereka tertipu oleh bingkai kehampaan yang menyesatkan. Untuk menjawab realitas keimanan, maka lihatlah baginda Rasulullah secara benar dan kaffah. Lihatlah kepribadian Rasulullah dalam semua dimensi kehidupan. Begitu damai dan anggun kesempurnaan yang diperlihatkan untuk dicontoh umat yang menjadikannya sebagai utusan akhir zaman. Sungguh ramadhan bulan keberkahan bagi hamba yang menginginkan kebahagiaan. Sejuta peluang diberikan Allah untuk menambah pundi amal. Namun, dalam beramal sebaiknya jangan bertransaksi ekonomi dengan Khaliq pemilik kehidupan.

Setiap ibadah acapkali dikalikan dengan pahala dan mengakibatkan bangga dengan kecukupan amal yang dilaksanakan. Periodedasi transaksi ekonomi hanya bagi pemula mencari hakikat Ilahi. Namun, tatkala ramadhan mampu mendidik insan sebagai hamba yang beriman, maka semua rangkaian hidup bukan perkalian matematika dihadapan Allah, akan tetapi bagaikan hamba yang lapar dan haus membutuhkan makan dan minum. Alanglah indah ramadhan dengan sejuta kasih sayang Allah. Ramadhan sedang dijalani saat ini. Bertanyalah pada diri di bulan ramadhan ini kemana dan bagaimana kualitas diri selama dididik ramadhan.

Apakah hanya pengikut trand mode asesories nisbi atau mampu menjadi hamba-Nya yang sungguh-sungguh menimba hidayah Allah yang hakiki untuk menjadikan diri pemenang di bulan fitri ? Sesama hamba tentu bisa ditipu dan ditutupi bentuk asli diri. Namun, kepada hati yang fitri dan dihadapan Ilahi tak akan kuasamakhluk menutupi dan membohonginya. Semoga ramadhan tahun ini merupakan ramadhan terbaik dan terindah untuk mereguk manisnya keimanan yang sesungguhnya. Ramadhan terbaik akan membuahkan kebajikan, kedamaian, dan kebaikan bagi seluruh alam ciptaan Allah.

Wa Allahua’lam bi al-shawwab.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK