Oleh Tri Hidayati
Bulan Ramadhan merupakan bulan mulia yang penuh dengan keutamaan. Pada bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, syetan dibelenggu dan amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Pada bulan ini kita sangat dianjurkan untuk meningkatkan segala amal ibadah seperti dzikir, qiyamul lail, membaca al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, infaq/sedekah, membantu fakir miskin, menyantuni anak yatim hingga membukakan orang berpuasa.Bulan ini juga berisi rahmat, maghfirah (ampunan) dan pembebasan dari api neraka. Rasul bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih).
Namun demikian, ada orang yang disebut Rasulullah celaka meskipun bertemu dengan bulan Ramadhan. Suatu hari Ka’ab bin Ujrah r.a. berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Mendekatlah kalian ke mimbar!”Lalu kami pun mendekati mimbar itu. Ketika Rasulullah menaiki tangga mimbar yang pertama, beliau berkata, “Amin.” Ketika beliau menaiki tangga yang kedua, beliau pun berkata, “Amin.” Ketika beliau menaiki tangga yang ketiga, beliau pun berkata, “Amin.”
Setelah Rasulullah SAW. turun dari mimbar, kami pun berkata,“Ya Rasulullah, sungguh kami telah mendengar dari engkau pada hari ini, sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya.”Rasulullah SAW. bersabda, “Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata,“Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah, tetapi tidak memperoleh keampunan.” Maka aku berkata, “Amin”.
Ketika aku menaiki tangga yang kedua, Jibril berkata,“Celakalah orang yang apabila namamu disebutkan, dia tidak bersalawat ke atasmu.” Aku pun berkata, Amin.’ dan ketika aku melangkah ke tangga ketiga, Jibril berkata,“Celakalah orang yang mendapati ibu bapaknya yang telah tua, atau salah satu dari keduanya, tetapi keduanya tidak menyebabkan orang itu masuk surga.” Akupun berkata, Amin.” (HR. Hakim).
Dari hadis di atas dapat kita pahami, bahwa salah satu dari tiga perkataan Jibril yang diamini Rasulullah ialah seseorang dianggap celaka manakala ia diberikan kesempatan menjumpai Ramadhan namun ia tidak memperoleh ampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kehadiran bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan segala amaliyah sehingga kita betul-betul bisa meraih ampunan dan tidak termasuk tiga golongan yang celaka ini. Amin allahumma amin.
