Home Berita FITRAH INDONESIA

FITRAH INDONESIA

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 1.1K views

Oleh: Dr. Hj. Muslimah, M.Pd.I

Indonesia, memiliki keragaman agama dan menjalankan ajarannya dilindungi oleh negara. Memiliki suku dengan berbagai karakter, memiliki budaya beraneka warna, dan keberagaman lainnya. Keberadaanya tersebar dari Sabang sampai Merauke. Fakta ini merupakan kekayaan dan modal dasar menuju kejayaan.

Allah sudah mengegaskan hubungannya dengan keragaman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. al-Hujurat ayat 13)
Ayat ini berkenaan dengan keinginan Rasulullah saw., menikahkan Abi Hindin dengan seorang wanita dari kalangan Baidhah. Bani Baidhah merespons dengan sinis, karena merasa tidak pantas menikahkan putri-putri kesayangan mereka dengan budak-budak mereka sendiri. Turunlah ayat ini yang mengabarkan jika manusia diciptakan berjenis laki-laki dan perempuan, bercorak suku dan berlainan bangsa, semuanya memiliki harkat, derajat dan martabat yang sama dihadapan Allah swt. Semakin kuat pengenalan satu pihak kepada pihak selainnya, maka semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat, yang dampaknya tercermin pada kedamaian dan kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan ukhrawi.
Ayat tersebut, menuntut kepada siapapun termasuk yang tinggal di NKRI, bahwa langkah awal untuk damai dan bersatu di negara yang multikultur ini, harus litaárafu/ saling mengenal, menghargai, dan bertoleransi. Bukannya menutup diri, antipati, apalagi saling menghina, bahkan membangga-banggakan kelompok/ suku/ daerah masing-masing. Perbedaan ideologi, organisasi, agama, adat istiadat, termasuk perbedaan pendapat, harus menjadi jembatan emas untuk mencapai kejayaan.

Bukankah Indonesia sudah merasakan bagaimana indahnya implementasi firman Allah tersebut. Pada saat bangsa ini terhimpit oleh kebiadaban kaum penjajah, seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali bersatu mengusirnya. Alhasil, tercapailah cita-cita luhur bangsa yaitu “Indonesia merdeka”.
Sekarang bangsa Indonesia sedang diuji. Adanya teror bom yang sengaja memecah belah, perang argumen di dunia maya, terganggunya keharmonisan tokoh bangsa dan tokoh agama, belum lagi perbenturan nilai agama dan budaya. Jika kurang bijak menyikapi, maka armada nusantara yang terkadang mengalami pasang naik dan pasang surut, bisa menjadikan pengemudi dan ABK serta penumpangnya kurang sabar, kurang kompak, kurang kerjasama menyelamatkan dan mencapai tujuan, maka terjadilah kepanikan, saling menyalahkan, hanya menyelamatkan diri dan kelompok masing-masing.

Sudah saatnya bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terlebih di bulan Ramadhan ini, untuk bermuhasabah/ introfeksi, kembali pada firman Allah swt di atas, dengan mereviu sejarah persatuan dan kesatuan negeri ini, memberdayakan budaya bangsa yang gemar bergotong royong, berempati, dan berlomba-lomba dalam kebaikan, untuk kembali pada fitrah sebagai manusia dan fitrah Indoneisa yang cinta perdamaian.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK