Home Berita Eksistensi Niat

Eksistensi Niat

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 4.4K views

Oleh: Dr. Hj. Muslimah, M.Pd.I

Niat merupakan faktor utama yang menentukan nilai suatu perbuatan. Baik dan buruknya nilai suatu perbuatan tergantung pada niat pelakunya. Bahkan, perbuatan bisa tidak bernilai sama sekali jika tidak didahului oleh niat. Sebagaimana hadis Nabi, ”Sesungguhnya segala perbuatan itu dinilai berdasarkan niatnya dan setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkannya…” (HR.Muslim).

Niat seseorang juga dapat membedakan satu bentuk ibadah dari ibadah lainnya walaupun keduanya memiliki aktivitas yang sama, juga akan membedakan mana aktivitas yang merupakan ibadah dan mana yang hanya merupakan tradisi/ budaya dan ikut-ikutan saja.
Rasulullah saw menyamakan kedudukan niat dengan keutamaan hijrah, ”Tidak ada hijrah setelah Fath Makkah, tetapi (yang ada) adalah jihad dan niat.” (HR.Muslim). selanjutnya dalam hadis qudsi memyebutkan, ”Sesungguhnya Allah telah menentukan kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan. Maka barang siapa yang berniat melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya kebaikan yang sempurna. Dan jika ia melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya sepuluh kebaikan sampai dengan 700 kali lipat. Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan tetapi tidak melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya kebaikan yang sempurna. Dan jika ia melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya satu keburukan.” (HR.Bukhari).

Berdasarkan hadis di atas, perbuatan baik boleh jadi didorong oleh niat yang jahat. Hanya Allah-lah yang akan menilai semua perbuatan berdasarkan niatnya. Niat yang dapat memberikan nilai kebaikan kepada setiap aktivitas adalah niat yang ikhlas, yaitu niat yang mendahului setiap perkataan atau perbuatan hanya untuk mendapatkan ridha Allah. Niat dimaksud termasuk perbuatan hati. Inti niat terletak pada hati bukan pada ucapan atau perkataan. Karenanya, hanyalah Allah swt dan pelakunya saja yang mengetahui hakikat niat, bahkan bisa jadi perbuatan seseorang tidak sesuai dengan niatnya.

Aktivitas Muslim yang selalu mengikhlasakan niatnya, hanya ditujukan agar Allah swt senantiasa melimpahkan kebaikan kepada dirinya. Orang yang niatnya ikhlas lebih mengedepankan nilai pengabdian dari setiap aktivitasnya dari pada mengharap balasan orang/ pihak tertentu, karena ini hanya bersifat sementara bahkan merusak tujuan yang sesungguhnya. Orang yang niatnya ikhlas akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Pelaku yang berniat ikhlas akan menunjukkan prestasi kehidupannya, karena setiap perbuatan dan perkataannya ditujukan tidak hanya berorientasi sekarang, tetapi lebih mementingkan masa depan.

Oleh karenanya, setiap muslim hendaknya selalu mengikhlaskan dan meluruskan niat dalam setiap aktivitas, baik itu dalam berpolitik, berbisnis, berorganisasi, menuntut ilmu, memberi, melayani, berdakwah, dan lain-lain. Semoga kita semua mendapat kekuatan dari Allah untuk menuntun hati agar ibadah Ramadhan yang sedang dijalani dan ibadah lainnya dilakukan betul-betul karena Allah, dari Allah dan untuk Allah.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK