Home Berita Semua Ruh di Bawah Naungan Sedekahnya

Semua Ruh di Bawah Naungan Sedekahnya

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 1.2K views

Oleh: Dr. Ahmad Dakhoir, SHI MHI

Ada satu cerita yang sempat membuat saya menarik nafas panjang. Ya kisah tentang gemar sedekah.
Ceritanya kurang lebih begini, dulu ketika Kyai Ahmad Dahlan berdakwah, beliau memulai dengan membuka pengajian setiap jumat subuh. Materi yang diajarkan yaitu tafsir dan makna QS al-maun. Jumat subuh selanjutnya beliau ngasi materi tafsir. Yaitu sama tafsir ttg QS al-maun. Jumat subuh ke 3 sama yaitu ngaji QS al-maun. Materi ttg QS al-maun ternyata tdk hanya di ajarkan pd minggu selanjutnya tetapi berulang ulang hingga 6 bulan lamanya. Itu itu aja yg di sampaikan.

Melihat yg di sampaikan itu itu aja. Lalu ada santri yg nanya, kenapa Kyai kok cuma ngasi materi tafsir ttg QS al-maun? Kyai Ahmad dahlan lalu menjawab dg bertanya balik. Apakah kalian semua sudah hafal QS al-maun? Lalu santri menjawab hafal kyai. Lalu Kyai Ahmad dahlan bertanya lagi apakah kalian memahami makna dan tafsir QS al-maun? Santri menjawab sudah paham Kyai. Kemudian Kyai bertanya lagi Apakah kalian sudah mengamalkan Isi dan titah Allah dalam QS al-maun? santri itu terdiam. Lalu kyai bertanya sekali lagi dg kalimat yang sama, santri pun menjawab belum wahai Kyai. Kyai Ahmad dahlan lalu berkata dan berdiri, baiklah jika kalian belum mengamalkan isi QS al-maun, pengajian subuh jumat sejak pagi ini bubar, dan mulai sekarang ayo cari anak yatim, mandikan mereka, bersihkan mereka, kasi baju yang bagus kepada mereka, berilah jika perlu suapilah makanan kepada mereka, ayo cari orang orang fakir dan orang-orang miskin, santuni mereka, berilah makanan kepada mereka, besarkan hatinya, angkat mereka, dan sejahterakan mereka. QS al-maun berbunyi : Tahukah engkau siapakah orang yang mendustakan agama? Siapakah orang yang berkhianat kepada agama? Dialah orang yg menghardik anak yatim dan enggan memberi makan fakir miskin. Celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholatnya, yaitu orang-orang yg menampakkan sholatnya namun enggan memberi sumbangsih.

Sedemikian penting sedekah infaq bahkan zakat ini tidak hanya bermanfaat untuk kebaikan orang lain tapi yang paling penting adalah kebaikan sedekah akan kita tuai ketika manusia di akhirat nanti akan berdiri di bawah naungan kualitas dan kuantitas sedekahnya. Semoga Allah menerima zakat infaq dan sedekah kita semua. Amin

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK