Home Berita LAILATUL QADR

LAILATUL QADR

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 1.6K views

Oleh: Dr. Hj. Muslimah, M.Pd.I

Rasulullah saw pernah menceritakan kepada para sahabatnya tentang empat orang Bani Israil yang beribadah kepada Allah selama 80 tahun tanpa dicampuri sedikitpun perbuatan maksiat. Para sahabat terkagum-kagum sekaligus iri mendengarnya, karena khawatir tak dapat menyamainya. Saat itu turunlah malaikat Jibril as dan menyampaikan kepada Rasulullah, Ya Muhammad, bahwasanya para sahabatmu merasa kagum akan ibadah keempat orang itu selama 80 tahun tanpa sedikitpun maksiat, maka Allah telah menurunkan yang lebih baik daripada itu”.

Betapa Rasullah sangat gembira mendengar kabar tersebut. Kemudian turunlah al-Qur’an surah al-Qadr, dan Rasul teruskan kepada para sahabat. Ayat tersebut menegaskan “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Terjemah QS. al-Qadr[97]: 1-5)
Hitungan seribu bulan adalah sekitar 83 tahun. Coba bayangkan.. jika kita mendapatkannya di Ramadhan ini. Tentu kenikmatan yang tiada tara. Tetapi.. kenapa masih banyak yang ogah mengusakannya. Padahal, betapa banyak pilihan masjid sebagai tempat itiqaf yang sangat mendukung untuk mesra dengan-Nya, untuk Curhat dengan-Nya, untuk intim dengan-Nya (karena sarana yang paling dianjurkan Nabi mendapatkannya adalah dengan itiqaf). Alasan sibuk, capek, susah tinggalkan keluarga/ rumah, masih ada kesempatan besok/ tahun depan, dll, masih menjadi alasan yang ditoleransi.
Rasulul saw. menganjurkan untuk berlomba-lomba meraih lailatul qadr. Salah satunya dengan memperbanyak itikaf di masjid. “Biasanya Nabi saw. beriktikaf pada sepuluh hari terakhir dalam bulan Ramadan”. (Dari Ibnu Umar ra, diriwaratkan Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

Rasul saw memberikan rambu-rambu, sebagaimana diriwayatkan Aisyah ra “Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadan (HR Bukhari, Muslim). Pernah diriwayatkan Ibnu Umar ra berkata: Beberapa orang sahabat Nabi saw memimpikan Lailatul Qadr pada tujuh malam yang terakhir pada bulan Ramadhan. Maka Nabi saw. bersabda: Aku perhatikan mimpi kalian bertepatan dengan tujuh malam akhir, maka siapa yang benar mencari Lailatul Qadr, hendaknya memperhatikan pada tujuh malam yang terakhir. (HR Bukhari)

Semakin akhir Ramadhan, Rasul dan para shabat semakin mengencangkan ikat pinggang. Maksudnya semakin menguatkan diri dan keluarga untuk memanfaatkan kemuliaan Ramadhan, dengan membawa serta keluarga mereka untuk beritiqaf (berdiam diri untuk beribadah di masjid). Wajar, jika kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat berpihak pada hamba yang demikian. Bagaimana dengan kita?
Semoga Ramadhan yang masih beberapa hari tahun ini, menguatkan diri dan keluarga serta ummat untuk berlomba-lomba memanfaatkan itiqaf meraih Lailatul Qadr.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK