Meningkatkan mutu sekolah/madrasah tentunya harus mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, yang mana sekolah/madrasah dibina dan dievaluasi untuk mencapai dan mengukur ketercapaian mutu yang ada. Dan tentunya acuan mutu itu haruslah yang telah ditetapkan sesuai dengan pedoman, standar dan isian buku borang. Untuk membantu Peningkatan mutu sekolah/madrasah yang mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, maka Madrasah Tsanawiyah Annur Handep Hapakat Pulang Pisau bekerja sama dengan Pascasarjan IAIN Palangka Raya khususnya Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam/M.MPI melakukan Pengabdian Masyarakat di Yayasan Handep Hapakat dari 21 Juli s.d 9 Agustus 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan atau setara dengan 18 JPL membahas berbagai macam tema pendidikan terkhusus pada hal-hal yang berkaitan dengan Manajemen, seperti manajemen Sekolah, manajemen Keuangan, Administrasi Pembelajaran dll. Pada pertemuan kali ketiga ini Tim Panitia mendatangkan Narasumber dari LPM (Lembaga Penjamin Mutu) IAIN Palangka Raya, yaitu Bapak Dr. DAKIR, MA beliau adalah Ketua LPM IAIN Palangka Raya. “Sebagai badan UPT maka LPM IAIN Palangka Raya memiliki kekhusus untuk melakukan evaluasi mandiri dan memiliki kewenangan untuk menentukan capaian kualitas pada unit atau lembaga pendidikan, sehingga memiliki peran yang amat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan” Ujar Dakir.
“Untuk itu hasil evaluasi atau Audit internal dari LPM khususnya LPM IAIN Palangka Raya bisa dijadikan sebagai tolak ukur mutu pada unit atau lembaga pendidikan baik pada sekolah maupun madrasah jika telah dilakukan evaluasi atau audit ” timpal Dakir di sela-sela istirahat kegiatan.
Diantara materi penting dari narasumber Dr Dakir, MA saat memàparkan materinya menjelaskan bahwa ada beberapa Kekurangan yang perlu diperbaiki pada Sekolah/madrasah yang mendapat akreditasi C diantaranya adalah: Bahwa perlu adanya data dukung yang kuat pada Dokumen-Dokumen yang ada. Setiap kegiatan perlu pengarsipan yang baik sehingga saat dibutuhkan atau diminta oleh Asessor data tersebut ada dan bisa dibuktikan. Selain itu jika ada guru atau pengajar yang belum lulus sertifikasi, maka sebagai gantiannya sertifikasi supaya menambah poin akreditasi. guru (guru yang belum mandapat sertifikasi) harus diikutkan pada latihan-latihan pendidkan, workshop atau hal-hal serupa yang mana piagam atau sertifikatnya bisa digunakan untuk data dukung atau menambah poin pada nilai borang sekolah/madrasah dimaksud. (Arif)