Bertepatan dengan hari orang utan sedunia yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2018. Marissa Haque yang menjadi narasumber dalam seminar nasional yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Palangka Raya menyempatkan diri mengunjungi penangkaran orang utan Borneo Orangutan Survival (BOS) di Nyaru Menteng Palangka Raya. BOS merupakan tempat penangkaran dan pelepasan orqng utan ke alam liar.
Sebanyak 450 orang utan yatim piatu dan terlantar dirawat di BOS. Marissa jatuh hati pada salah satu orang utan yang kondisinya miris kehilangan jari di kedua tangannya, menurut Okti salah satu pengasuh orang utan di BOS, “orang utan tersebut jarinya dipotong oleh warga, karena masuk ke kebun warga. Orang utan tersebut dianggap mencuri tanaman warga, padahal habitatnya telah rusak akibat pembukaan lahan dan pembakaran hutan, sehingga ia harus mencari makan. Terlebih lagi orang utan tersebut yatim piatu, orang tuanya tewas dibunuh.” Ujarnya.
Marissa yang peduli akhirnya menjadi orang tua angkat orang utan tersebut dengan memberi nama “Sura” yang artinya “pemberani”. Marissa juga menyampaikan “saya jatuh cinta dengan Sura, orang utan ini harus dilestarikan, keberadaannya sudah hampir punah. Perlunya mengedukasi masyarakat bahwa orang utan bukan hama, sebenarnya mereka kehilangan tempat tinggal dari habitatnya akibat pembukaan lahan dan pembakaran hutan. Orang utan merupakan icon kalimantan tengah mari kita jaga dan lestarikan keberadaannya.” Ujarnya.
1.3K
