Oleh Dwi Sari Widyowaty, S. Kom.
Pranata Komputer Pertama di IAIN Palangka Raya
Era Revolusi Industri 4.0 telah mengundang setiap Perguruan Tinggi untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas di bidang Teknologi Informasi. Pengelolaan data, sistem kerja, penyediaan sarana prasarana, dan infrastruktur pembelajaran wajib beradaptasi dengan kemajuan teknologi guna meningkat kankualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional. Tak terkecuali IAIN Palangka Raya yang sangat melek dengan era revolusi industry guna menyandang status “cyber university”.
Cyber university atau juga disebut cyber campus adalah sebuah gelar bagi perguruan tinggi yang berbasis teknologi informasi, mulai dari pengelolaan data, efisiensi kerja, sarana prasarana, dan infrastruktur pembelajaran yang berbasiskan teknologi informasi.
Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Kemahasiswaan (SIMAK) merupakan salah satu produk IAIN Palangka Raya yang sejak lama telah diterapkan, pada musim liburan, mahasiswa dapat mengisi rencana study dari kampong halaman, dan juga dapat membayar UKT melalui transfer bank, tidak perlu lagi harus datang kekampus, cukup akses SIMAK dan transfer bank maka kewajiban mahasiswa untuk lanjut semester telah selesai.
Dari aspek efisiensi kerja dan pengelolaan data pun, IAIN Palangka Raya sudah cukup canggih, misalnya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) untuk mengelola data dan naskah status kepegawaian dosen dan pegawai, sehingga tidak memerlukan penyimpanan banyak berkas dan tentunya efisiensi dalam pencarian data. Selain itu, masih banyak lagi aspek-aspek yang telah terkomputerisasi, diantaranya aplikasi keuangan, aplikasi pengembangan riset, dan aplikasi perpustakaan.
Sarana dan prasarana pun tidak kalah canggih, IAIN Palangka Raya telah memiliki LCD Proyektor, monitor, dan interactive whiteboard di setiap kelas, selain itu juga pembangunan laboratorium terpadu yang sangat lengkap, yaitu laboratorium komputer yang terkoneksi dengan internet, laboratorium pendidikan fisika, laboratorium pendidikan biologi, laboratorium Bahasa, laboratorium microteaching, dan masih banyak lagi laboratorium di setiap program studi.
Yang paling penting dalam menyandang status “cyber campus” adalah proses pembelajaran jarak jauh yang juga disebut e-learning. Konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi ini dapat membantu proses belajar mengajar menjadi lebih mudah, terstruktur dan dinamis. System e-learning membuat mahasiswa lebih mudah dalam mengakses materi pembelajaran, mengumpulkan tugas tidak perlu mendatangi dosen, ujian berbasiskan komputer, hingga penilaian ujian yang transparansi (penilaian tugas dan ujian mahasiswa dapat deprogram sehingga dosen tidak perlu lagi menyita waktu untuk meghitung nilai).Walaupun, pertemuan di kelas tetap menjadi syarat utama proses belajar mengajar yang harus dilaksanakan.
Portal khusus yang biasadisebut Learning Management System (LMS) ini memberikan alternative pembelajaran yang dapat diakses melalui internet baik menggunakan desktop maupun mobile. Beberapa LMS gratis/ open source atau hampir gratis yang dapat dimanfaatkan oleh para pendidik atau penyelenggara pendidikan yaitu :
- Moodle (https://moodle.org/) adalah aplikasi web gratis bagi pendidik dan mungkin salah satu LMS gratis yang paling populer di pasaran pada saat ini. Moodle adalah perangkat lunak LMS open sourcesehingga terus-menerus ditingkatkan dan dikembangkan. Namun, pengguna mungkin perlu berkolaborasi dengan pihak ketiga untuk menyesuaikan platform-nya agar sesuai dengan kebutuhan. Gratis bukan berarti tidak perlu mengeluarkan uang, namun tidak ada salahnya mencoba, mungkin saja fitur yang sudah langsung tersedia cocok dengan kebutuhan.
- Blackboard Course Sites (https://www.coursesites.com). Blackboard adalah salah satu nama besar dalam dunia pendidikan online. Banyak universitas besar, organisasi korporat, dan lembaga pemerintah yang menggunakan LMS utama mereka yang disebut “Blackboard Learn”. Namun, mereka telah merilis Course Sites untuk komunitas guru dan akademisi individual. Iniadalah LMS gratis yang bagus, tapi karena terfokus pada melayani instruktur secara individual, ada batasan yang ditetapkan (misalnya batas unggah 500MB danhanya 5 kursus yang dapat ditambahkan).
- Sakai(https://sakaiproject.org). Pilihan open source yang lain adalah Sakai. Sakai dibangun menggunakan Java, bukan LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP), danwalaupun open source, hanya stakeholders tertentu dan affiliasi komersial yang dapat berkontribusi dengan source code. Sakai ditujukan untuk institusi pendidikan, bukan perusahaan training.
- Latitude Learning(http://www.latitudelearning.com) adalah LMS yang kaya akanfitur freemium. LMS inidapatdigunakanuntuk 100 pengguna. Iniadalahpilihan yang bagusuntuk guru individual yang mengajarkelas-kelas.
- Dokeos (http://www.dokeos.com) adalah platform pembelajaran open source. Situs ini memiliki beberapa templatekuis yang tinggal pakai dan perangkat untuk menulis kursus. Dengan fitur Dokeos ”Oogie Rapid Learning”, sangat mudah untuk mengonversi Power point dan Open Office menjadi SCORM (Sharable Content Object Reference Model), dan lebih mudah mempelajari Dokeos dari pada Moodle (dan tampilannya terlihat lebih baik bila estetika adalah prioritas)
Demikianlah sedikit ulasan 5 dari 19 LMS terbaik yang dapat digunakan oleh Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan yang membutuhkan. Tinggal 1 tahapan lagi untuk menjadikan IAIN Palangka Raya berstatus “cyber campus” yaitu mengimplementasikan penggunaan e-learning pada proses belajar-mengajar.
Referensi :
https://blog.capterra.com/top-8-freeopen-source-lmss/