Palangka Raya (Inmas) – Dengan menggunakan baju daerah, 11 siswa Mankoraya lafalkan Ikrar Sumpah Pemuda pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 90 di halaman Mankoraya, Senin (29/10).
Peringatan Sumpah pemuda kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Bedanya, peserta upacara diwajibkan menggunakan baju daerah atau batik khas daerah. Begitu juga petugas upacara lainnya terkecuali pasukan pengibar bendera yang menggunakan baju khusus pengibar bendera.
Penggunaan baju daerah tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali kepada siswa, bahwa 90 tahun yang silam pernah terjadi rapat perkumpulan pemuda Indonesia dari berbagai daerah dan bersepakat untuk berikrar yang termaktub dalam ikrar sumpah pemuda, tegas Masniyati wakil kepala madrasah bagian kesiswaan.
Di samping itu, pemakaian baju daerah atau batik daerah bagi siswa dapat menumbuhkan rasa cinta pada budaya kearifan lokal, seperti tradisi suatu daerah, makanan khas daerah, rumah adat, alat musik daerah, senjata khas daerah dan tradisi lainnya.
Walaupun berbeda dari pakaian yang digunakan, pastinya 997 siswa inipun sudah tentu berbeda suku dan tradisi kebiasaannya. Sehingga dengan peringatan sumpah pemuda kali ini semua siswa diikat oleh satu ikrar bertumpah darah yang satu tanah Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Kepala MAN Kota Palangka Raya H. Idayani yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan sambutan menteri pemuda dan olahraga yang menekankan pada tema “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”. Pemuda Indonesia harus jadi pelopor untuk kemajuan bangsa. Pemuda Indonesia harus bersatu dalam pembangunan dan wajib menjaga keutuhan negara republik Indonesia.
Untuk itu, mari kita berkarya, berinovasi, berkompetisi sesuai dengan keilmuan kita masing-masing, jangan berpangku tangan, raih dan gapai cita-citamu, karena kesuksesan dirimu ada dipundakmu sendiri, pungkas Idayani. (asdi)
