Ketika tiba saat perpisahan
janganlah kalian berduka,
sebab apa yang paling kalian kasihi darinya
mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan –
seperti gunung yang nampak
lebih agung terlihat
dari padang dan dataran.
(Kahlil Gibran)
Palangka Raya (Pasca) – Duka datang tiba-tiba. Air mata banjir di Pascasarjana IAIN Palangka Raya. Semua unsur Pengelola Pascasarjana IAIN Palangka Raya tidak siap menerima fakta sepahit empedu. Akhmad Kertapati, M.AP tidak lagi bersama mereka hari dan seterusnya. “Tiada lagi canda tawa beliau di Pasca, “ sedu sedan Siti Khadijah, S.Kom. I. yang saban hari satu ruangan dengan pria yang welas asih ini.
Selasa, 29 Januari 2019 pukul sekitar pukul 09.00 WIB, Kasubag TU Pascasarjana ini dilantik sebagai Kasubag TU, Humas, dan Rumah Tangga di Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Palangka Raya. Memimpin bergulirnya roda administrasi di Pascasarjana IAIN Palangkaraya, pria dengan dua orang anak ini mengakhiri tahun 2018 dengan jempol. Selama sekitar 2 tahun menjabat, 3 Program Studi Magister diantarkannya meraih status akreditasi B (Baik). Termasuk Prodi Magister Pendidikan Agama Islam pada bulan Desember yang lalu. “Sosok pemimpin yang dicintai oleh Dosen dan mahasiswa, “ ungkap Arief Rahman, S.Pd.I, “Terutama saya yang merasa kehilangan beliau.” Abdul Syahid yang baru bertugas di Pascasarjana sekitar 6 bulan pun terinspirasi oleh sepak terjangnya, “Pak Kertapati ini sosok fenomenal. The Special One.”
Kasubag TU, Humas, dan Rumah Tangga yang baru ini mengakui bahwa ia pun berat meninggalkan Pascasarjana. Tapi, dinamika organisasi dan tantangan profesionalisme, tentu saja, harus dijawab. Tak lupa, penyuka bulutangkis ini meminta maaf jika selama bertugas di Pascasarjana ada kekeliruan kata atau pun perilaku baik sengaja atau pun tidak. Ia berpesan agar semua pihak menjaga marwah Pascasarjana sebgai gerbong kemajuan kampus. (AS)
