Home Berita Melepas Overthinking dengan 3M

Melepas Overthinking dengan 3M

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 2.4K views
Oleh: Ahsanu Amalaa

SEMUA orang bisa berpikir. Tapi tidak semua yang dipikirkan itu benar.

Sebelum lebih jauh membahasnya, mesti dipahami makna sebenarnya dari kata berpikir. Karena selama ini memikirkan beraneka ragam hal, tapi apakah pernah memikirkan apa yang sebenarnya dimaksud dalam berpikir itu bagaimana?

Berpikir menurut KBBI yaitu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu atau Menimbang-nimbang.

Sedangkan di dalam buku Prof Dr C Dewi Wulansari yang berjudul Sosiologi Konsep dan Teori, menjelaskan jika proses berpikir merupakan suatu proses refleksi yang terjadi secara teratur dan hati-hati dalam otak manusia.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir berarti proses pertimbangan di dalam otak manusia yang terjadi karena rasa keingintahuan untuk menyelesaikan suatu hal tertentu.

Namun, tidak semua yang dipikirkan itu benar, bukan? Itu disebabkan karena overthinking atau terlalu memikirkan dan terlalu sering mempertimbangkan arti, penyebab, dan konsekuensi dari perasaan yang dirasakan.

Overthinking terjadi karena ada berbagai macam pendapat di pikiran dan kita tidak memiliki solusi terhadap hal tersebut yang membuat pemikiran menjadi rumit.

Tentu, juga harus tahu atau mendapatkan pencerahan bagaimana caranya berpikir bukan sekadar berpikir.

Tapi, memang, yang dipikirkan adalah hal yang benar (mencari solusi). Caranya? Cukup dengan 3M atau mengatur pikiran, mengatasi rasa takut, dan mengubah pola pikir.

Pertama, mengatur pikiran yaitu tidak semua yang kita dipikirkan adalah fakta dan ganti pikiran yang salah tersebut dengan fakta yang sesungguhnya. Sehingga membuat lebih merasa tenang.

Kedua, mengatasi rasa takut yaitu lakukan hal-hal yang disenangi senang atau sibukkan diri dengan hal yang bermanfaat. Sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan sesuatu yang salah.

Ketiga, mengubah pola pikir yaitu tidak perlu memikirkan kegagalan karena memang pada kenyataannya tidak semua yang kita lakukan pasti berhasil. Berhenti memikirkan kegagalan adalah akhir dari semuanya justru ubah paradigma tersebut anggap kegagalan sebagai awal yang baru sehingga bukan menghindarinya tapi justru mencari kegagalan karena sebagai proses belajar.

Semua memang tidak pernah lepas dari overthinking. Karena bawaan otomatis pikiran manusia menurut sistem 1 yaitu instan, dangkal, dan emosional. Tapi ada benarnya jika belajar mencegah dari pemikiran-pemikiran yang membuat tidak tenang dalam menjalani hidup.

Jika sudah bisa mencegah overthinking, tentu lebih mudah membuat keputusan yang lebih baik dan tanggapan yang sesuai di kemudian hari.

Apakah mungkin kita terlepas dari yang namanya overthinking? Tentu bisa. Karena otak manusia memiliki sistem 2 yang merupakan kebalikan dari sistem 1 tadi.

Sistem 2 yaitu mendalam, sistematis, dan perlahan. Dengan sistem 2 ini mampu membuat otak kita dapat menyerap sesuatu secara extra dan rasional.

Jadi, bagaimana, sudah tertarik tidak melakukan overthinking lagi? Ayo lakukan dan mulai mencoba dari detik ini. (*) (Penulis adalah Mahasiswi Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam (KPI) IAIN Palangka Raya)

sumber: https://kaltengpos.co/berita/-19875-melepas_overthinking_dengan_3m.html

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK