1.6K
Palangka Raya – Mahasiswa dan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) adakan acara silaturahim dan buka puasa bersama. Tak kurang dari delapan puluh mahasiswa dari berbagai angkatan turut berpartisipasi.
Bertempat di rumah Ketua Prodi, Dr. Nurul Wahdah, M.Pd., acara berlangsung dalam suasana yang akrab. Sebelum dan sesudah acara para mahasiswa nampak bercengkrama dan berfoto bersama para Dosen membawa serta anak-anaknya. Rumah yang letaknya tak jauh dari kampus IAIN Palangka Raya itu memiliki halaman yang cukup luas. Ada empat buah kolam ikan. Acara makan bersama menjadi lebih nampak menyenangkan karena prasmanan diletakkan di teras samping sambil menikmati semilir angin di samping kolam.
Dalam sambutannya, Dr. Nurul Wahdah menyampaikan terimakasih atas kehadiran Dosen dan Mahasiswa. “Acara buka bersama ini sebenarnya sudah menjadi tradisi tahunan Prodi PBA. Dalam rangka mempererat silaturahim di antara keluarga besar PBA.”
Tausiyah menjelang buka disampaikan pengasuh pondok Dzikir Miftahus Sudur, Cecep Zakarias El Bilad, S.IP., M. “Selagi masih muda, mari gunakan waktu sebaik mungkin untuk kebaikan dan ibadah,” tuturnya dalam tausiyah.
Dosen muda PBA itu membahas sebuah hadits Nabi yang dikutip Imam al-Ghazali dalam risalahnya Ayyuhal Walad, “Tanda bahwa Allah tidak lagi peduli pada seorang hamba adalah, dia sibuk dengan hal-hal yang tidak ada faedahnya. Sungguh, seseorang yang sesaat saja dari umurnya habis untuk perkara yang bernilai ibadah, ia pasti akan merasakan derita yang panjang. Jika seorang hamba sudah mencapai umur 40 tahun namun kebaikannya tidak lebih banyak dari keburukannya, maka siap-siap saja dia masuk neraka.”
Ustadz Cecep menjelaskan, hal-hal yang sekiranya sekedar kesenangan semata, meskipun itu boleh, sebaiknya dikurangi. Sebab kesenangan itu sumbernya dari hawa nafsu. sedangkan deadline hidup kita adalah 40 tahun. Itu adalah umur penentuan. Sedangkan membentuk karakter dan kepribadian itu perlu waktu panjang dan kesungguhan.
Sumber: http://pba.ftik.iain-palangkaraya.ac.id/2019/05/tausyiah-yang-disampaikan-oleh-ustadz.html