Palangka Raya – Kondisi pandemi Covid19 saat ini yang menjangkau hampir seluruh negara di dunia membuat kebutuhan hand sanitizer sangat tinggi. Permintaan baik dari Rumah Sakit yang menangani kasus Covid19, ataupun tidak sangat tinggi, termasuk permintaan masyarakat karena masih banyak yang terpaksa beraktivitas di luar. Dengan tingginya permintaan ini, maka harga menjadi tinggi, baik hand sanitizer jadi maupun bahan baku yang ada.
Hal inilah yang mendorong Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya berinisiasi untuk produksi hand sanitizer sesuai standar WHO. Hand sanitizer ini dibuat menggunakan Alkohol, Hidrogen Peroksida, Gliserol dan Aquades. Dan yang digunakan dalam pembuatan ini didapatkan dari donasi sejumlah pihak mulai dari Rektor, unit kerja di lingkungan IAIN Palangka Raya bahkan sampai Dosen dan Karyawan.
Dalam kesempatan pertama, dapat dana didapatkan untuk pembuatan sebanyak 19 Liter hand sanitizer, yang dikemas menggunakan botol semprot 10 mL, 30 mL dan botol 1 Liter. Untuk botol semprot 10 dan 30 mL dibagikan kepada Masyarakat dengan aktivitas tinggi di luar rumah. Serta untuk botol 1 Liter akan diserahkan kepada Rumah Sakit sebagai bentuk kepedulian Lembaga IAIN Palangka Raya.
Pada hari ini, 01 Mei 2020 sudah mulai dibagikan kepada masyarakat dengan aktivitas luar rumah yang tinggi. Diantaranya ada petugas Kepolisian yang sedang melaksanakan tugas di Pos Polisi Bundaran Besar, Tukang Ojek Online yang sedang menunggu orderan, tukang parkir hingga petugas SPBU. “Alhamdulillah tanggapan positif dari berbagai pihak yang diberikan bantuan hand sanitizer ini. Ini kami laksanakan karena keprihatinan kami terhadap tingginya permintaan dan mahalnya bahan baku. Insyaallah akan kami laksanakan kembali pembuatan hand sanitizer ini sembari mengisi WFH dan melaksanakan ibadah puasa”, ungkap H Mukhlis Rohmadi selaku Ketua Jurusan PMIPA FTIK IAIN Palangka Raya. Dalam kesempatan ini pula ada bantuan Masker dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga diserahkan kepada petugas kepolisian.
