IAIN Palangka Raya – Sebagai salah satu wujud kerjasama antara IAIN Palangka Raya dan Universitas Negeri Malang (UM), IAIN Palangka Raya mengirimkan Abdul Syahid menjadi visiting lecturer (dosen tamu) ke kampus unggulan tersebut. Abdul Syahid dipercayakan mengajar di jenjang Strata 3 (Program Doktor) Pendidikan Bahasa Inggris. Ia akan bermitra dengan Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. Mata kuliah yang mereka ampu adalah Exploratory Research in ELT pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022. Informasi tersebut disampaikan dalam surat resmi dari Dr. Suharyadi, Ketua Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UM pada tanggal 3 Juni 2021.
UM sendiri adalah kampus dengan predikat akreditasi A (Sangat Baik) sampai 5 Mei 2025 nanti. Di jurusan Sastra Inggris, Program Sarjana S1 Pendidikan Bahasa Inggris telah terakreditasi Internasional AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance) sampai 22 Juni 2024 nanti. Adapun Program Studi lainnya mulai dari Program Sarjana (S1) sampai Doktor (S3) semua meraih predikat akreditasi A.
Kepercayaan dari salah satu kampus terbaik di Indonesia kepada salah seorang dosen IAIN Palangka Raya ini merupakan wujud pengakuan terhadap eksistensi IAIN Palangka Raya. Terlebih lagi karena dosen tersebut dipercaya mengajar di salah satu Program Doktor Pendidikan Bahasa Inggris terbaik di Indonesia.
“Keder, juga, sih,” tutur Abdul Syahid saat dimintai komentar. “Saya tak menduga bahwa mata kuliah itu untuk mahasiswa program Doktor.” Padahal, sambungnya, ia sudah gemetar karena akan joint teaching dengan Prof Yazid Basthomi. “Wah, beliau seorang peneliti yang sangat produktif. Tulisan-tulisan beliau di berbagai jurnal internasional bereputasi sangat luar biasa. Apalah saya ini.”
Abdul Syahid menuturkan ia sempat bertanya kepada Ketua Jurusan Sastra Inggris apakah penugasannya untuk mengajar di jenjang Program Doktor tersebut sudah tepat. Abdul Syahid lantas menunjukkan email yang diterimanya. Di situ ditegaskan bahwa penugasan di jenjang Doktor adalah keputusan rapat di tingkat jurusan dan disetujui oleh Dekan Fakultas Sastra, Prof Utami Widiati.
Prof Yazid Basthomi sendiri dalam emailnya menandaskan bahwa keputusan itu dilandasi review beliau terhadap 5 artikel Abdul Syahid yang semuanya dimuat jurnal terindeks di Scopus. Tentu saja, tinjauan profesional seorang Profesor yang bisa mencapai jenjang Guru Besar di tahun 2014 pada saat baru berusia 42 tahun bukanlah basa basi belaka.
Lagi pula, Program Doktor Pendidikan Bahasa Inggris UM tentu tidak bersedia mempertaruhkan reputasinya reputasinya yang luar biasa. Program Studi itu, apalagi di jenjang Doktor, pasti tak mungkin hanya bermanis muka menempatkan visiting lecturer di sana jika itu mencederai prestasi unggul para alumninya.
Dalam surat resmi dari UM, Abdul Syahid juga difasilitasi untuk mengadakan kolaborasi riset dengan dosen-dosen di kampus tersebut. Sebelumnya Abdul Syahid telah berkolaborasi dengan salah seorang dosen senior di Jurusan Sastra Inggris UM, Prof Nur Mukmunatien. Penelitian mandiri tersebut diterbitkan di TEFLIN Journal, salah satu jurnal tertua di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang terindeks di Scopus.
Di akhir pertemuan dengan reporter Kampus Itah News, Abdul Syahid menyampaikan terima kasih kepada Rektor, Warek III bidang kerjasama, Dekan FTIK dan Wadek 1 FTIK yang mengagendakan program visiting lecturer. Tak lupa ia mengungkapkan rasa syukurnya memiliki Ketua/Sekretaris Jurusan Tadris Bahasa dan Program Studi Tadris Bahasa Inggris yang bersedia menyimak aspirasi dosen. “Mohon doa para civitas akademika IAIN Palangka Raya semoga saya bisa menjadi pembelajar yang baik dalam program visiting lecturer ini. Di sana banyak yang harus dipelajari, ” tutup Abdul Syahid. (AS/DA)