Home Berita SEMINAR & SILATURAHMI NASIONAL PENGUATAN KERJASAMA DWP PTKN SE INDONESIA “PERAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

SEMINAR & SILATURAHMI NASIONAL PENGUATAN KERJASAMA DWP PTKN SE INDONESIA “PERAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 612 views

NARA SUMBER : ENY YAQUT CHOLIL QUMAS (PENASEHAT DWP KEMENAG RI)

Oleh: Kurniasih (Ketua DWP IAIN Palangka Raya)

Palangka Raya – Mengawali acara seminar dan silaturahmi dengan ketua DWP PTKN se Indonesia, ibu Eny Yaqut selaku Penasehat DWP Kemenag RI, memberikan pesan dan motivasi agar para ketua DWP mampu tampil dan berperan aktif di masyarakat umumnya dan di kampusnya masing-masing khususnya. Tanpa melupakan peran utamanya sebagai seorang ibu, beliau juga mengingatkan agar ibu-ibu ketua DWP bisa lebih kreatif membuat program yang bisa memberikan nilai dan ketrampilan, bahkan bisa menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi anggotanya. Pada kesempatan ini, bu Eny sangat menekankan pentingnya menjaga perilaku sebagai isteri pimpinan. Berperilaku yang baik, rendah hati, peduli, bersikap ramah dan menjadi diri sendiri, merupakan upaya untuk menjaga martabat suami sebagai pimpinan.

Sementara dalam seminar, sebagai nara sumber, ibu Eny Yaqut menyampaikan beberapa hal. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa di era industri 4.0 ada 4C hal yang harus dimiliki oleh seseorang  termasuk seorang anak, agar bisa bertahan. 4C tersebut adalah:

  1. Creativity, atau kreatifitas, DWP PTKN harus bisa kreatif membuat program kegiatan. Pilih kegiatan yang akan memberikan nilai tambah baik dalam ilmu pengetahuan maupun ketrampilan, sehingga bermanfaat bagi anggota.
  2. Comunication, atau komunikasi, sebagai ketua DWP harus mampu berkomunikasi yang baik untuk mengajak ibu2 berkegiatan, atau berkomunikasi dengan DWP di luar kampus.
  3. Collaboration, atau bekerjasama. Di lingkungan PTKN, DWP bisa berkegiatan dengan cara berkolaborasi dengan kegiatan kampus. Misalnya, dengan Program yang ada di fakultas, mahasiswa, dengan LP2M, PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak). DWP juga bisa bekerjasama dengan orang-orang di luar lingkungan kampus. Salah satu contoh adalah kolaborasi dengan dinas Kesehatan dalam kegiatan Tes IVA dan SADANIS.
  4. Critical thinking, atau berpikir kritis. Di saat teknologi semakin canggih dimana informasi bisa kita dapatkan dengan mudah dan terbuka, maka kita perlu bersikap kritis sebelum bertindak. Sebagai pimpinan kita harus bijak dalam membuat sebuah keputusan. Sedangkan dalam menanggapi informasi di media social kita harus kritis sebelum bertindak. Melakukan cek dan ricek, kemudian menilai kemanfaatan dan kemaslahatannya bagi diri sendiri maupun orang lain, sehingga kita bisa menjadi orang yang bijak dalam bermedia sosial.

Kegiatan seminar dan silaturrahmi kemudian dilanjutkan dengan berkenalan pada 14 ketua DWP  yang baru saja dilantik dan foto bersama. (Ibu Kurniasih/editor MA)

You may also like

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK