Home Berita ETIKA MENGHUBUNGI DOSEN MELALUI PESAN SINGKAT WHATSAPP

ETIKA MENGHUBUNGI DOSEN MELALUI PESAN SINGKAT WHATSAPP

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 145.1K views

IAIN Palangka Raya – Tulisan dengan topik ini sebenarnya udah banyak sih tersebar di internet, tinggal ketik keyword-nya maka akan muncul sederet tips dan cara yang baik untuk menghubungi dosen. Meskipun demikian sepertinya masih relevan saja untuk dibuatkan tulisan khusus untuk kembali mengingatkan kepada teman-teman mahasiswa khususnya mahasiswa baru IAIN Palangka Raya nih.

Berdasarkan pengalaman saya, ada saja mahasiswa yang masih menghubungi dosen via chat dengan pesan yang betul-betul singkat tanpa memperkenalkan diri, tiba-tiba langsung menodong dosennya untuk bertemu. Alhasil, jadilah mahasiswa tersebut kena semprot oleh dosen, duh kasian juga tapi mudah-mudahan tidak kena mental ya ?.

Memang menghubungi dosen ini sih susah-susah gampang, ada kalanya cepat dibalas ada juga yang dicuekin. Tapi terlepas hal itu, tentu mahasiswa harus paham dulu rules-nya untuk menghubungi dosen dengan cara yang baik dan benar karena ini jadi syarat pertama untuk pesan bisa dibalas oleh dosen. Kalau caranya saja sudah salah, ada kemungkinan dosen membalas pesannya juga malas untuk membalasnya pesannya. Dalam hati dosen bisa jadi “ini siapa lagi chat gak ada identisasnya, tiba-tiba mau ketemuan aja”, kan repot juga jadinya. Pastinya dosen juga banyak yang chat, tidak hanya satu mahasiswa tapi bisa buanyak banget, apalagi pas awal-awal semester.

Baiklah, tidak berpanjang lebar lagi. Berikut berberapa tips dan cara yang baik untuk mahasiswa menghubungi dosen khususnya via pesan singkat WhatsApp:

  1. Waktu Mengirim Pesan

Memperhatikan waktu dalam mengirim pesan itu hal yang penting dan mendasar untuk diketahui mahasiswa. Kalau bisa jangan menghubungi dosen pada saat diluar jam kerja atau saat waktu beribadah, termasuk diakhir pekan (sabtu dan minggu) ya gaes karena dosen juga manusia yang perlu istirahat. Jadi, hubungi dosen di saat jam dan hari kerja, biasanya lebih efektif ketimbang memaksakan untuk menghubungi dosen diluar dari jam dan hari kerja tersebut.

  1. Gunakan Salam Pembuka

Bagi muslim tentu mengucapkan salam adalah hal yang baik, karena saling mendoakan dalam kebaikan antara keduanya. Dalam mengawali percakapan, tentu ucapan salam adalah pilihan pertama. Misal, “Assalamu’alaikum Selamat pagi/siang bapak/ibu” dan hal yang penting untuk diingat adalah jangan menyingkat ucapan salam seperti “Aslkm/Askum/Ass Bapak/Ibu” selain kurang nyaman tentu juga bisa berbeda makna dengan salam yang seharusnya.

  1. Ucapkan Permohonan Maaf

Setelah salam, alangkah baiknya juga disambung dengan permohonan maaf sebagai bentuk penghargaan dosen karena meluangkan waktu ditengah berbagai kesibukannya yang padat. Sebagai contoh, “Mohon maaf mengganggu waktu bapak/ibu”.

  1. Memperkenalkan Diri

Kalau anda mahasiswa baru atau bahkan mahasiswa lama, jangan sampai menghubungi dosen tanpa memperkenalkan diri karena itu merupakan kesalahan fatal. Sebab, tidak mungkin semua dosen akan menyimpan semua kontak mahasiswanya dan dosen pasti akan bertanya-tanya siapa yang sedang men-chatnya, tidak ada identitas apapun dan tiba-tiba mau bertemu. Sebagai contoh untuk memperkenalkan diri “Bapak/Ibu, saya Aisyah NIM.123456789 Mahasiswa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Angkatan 2022”

  1. Penggunaan Bahasa/Kata

Dalam menghubungi dosen, tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan menyingkat pesan atau kata seperti “sy, krn, mhs, smt,” dan lain-lain. Hal tersebut bisa saja membuat dosen salah paham dengan maksud yang ingin disampaikan. Dan juga gunakan tanda baca yang tepat dan benar. Termasuk hindari juga, menggunakan kata ganti “Anda/Kamu” kepada dosen karena terasa kurang sopan.

  1. Kalimat Sederhana dan Efektif

Saat mengirimkan pesan kepada dosen, hindari menulis kalimat yang terlalu panjang dan bertele-tele. Tulislah pesan yang sederhana dan efektif yang intinya menjelaskan keperluan mahasiswa kepada dosen, to the point.

Misal, ingin meminta tanda tangan dosen pembimbing akademik “saya ingin meminta tanda tangan Bapak/Ibu di Kartu Program Perkuliahan untuk semester Ganjil T.A 2022/2023, kapan kira-kira saya bisa bertemu Bapak/Ibu?”

Hal yang penting dalam menentukan jadwal bertemu dosen, baiknya diserahkan kepada dosen yang menentukan bukan dari pihak mahasiswa. Jangan sampai mahasiswa yang terkesan mendesak dosen untuk bertemu.

  1. Ucapkan Salam Penutup dan Terima kasih

Untuk mengakhiri percakapan dengan dosen ucapkan salam penutup dan terimakasih. Dan jika dosen sudah membalas pesan jangan lupa sampaikan “baik Bapak/Ibu, terimakasih”. Kalau kita gabungkan kalimat penutup dan salamnya, “wassalaamu’alaikum dan terima kasih Bapak/Ibu”.

 

Sebagai ilustrasi dari contoh-contoh kalimat di atas kalau kita gabungkan kira-kira seperti ini:

Mahasiswa      : Assalamu’alaikum Selamat pagi/siang bapak/ibu. Mohon maaf mengganggu waktu bapak/ibu. Saya Aisyah NIM.123456789 Mahasiswa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Angkatan 2022. Saya ingin meminta tanda tangan Bapak/Ibu di Kartu Program Perkuliahan untuk semester Ganjil T.A 2022/2023, kapan kira-kira saya bisa bertemu Bapak/Ibu?

Dosen               : Wa’alakumussalam. Iya bisa, sekitar siang ini jam 14.00 WIB ya di ruang Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf

Mahasiswa      : Baik Bapak/Ibu, Terimakasih. wassalaamu’alaikum”

Demikian etika yang baik dan benar dalam menghubungi dosen melalu pesan singkat WhatsApp, tips ini bisa saja berbeda-beda tergantung dengan karakter dosen masing-masing. Akan tetapi secara umum, menggunakan etika ini tentu jauh lebih baik ketimbang tidak ada etika sama sekali ketika menghubungi dosen. Semoga bermanfaat. (Zulkifli/editor Metta)

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK