IAIN Palangka Raya – “Unggul adalah suatu keharusan bagi kita dan saya berharap seluruh perencanaan-perencanaan berbasis akreditasi. Semoga syarat-syarat yang lain untuk mendapatkan akreditrasi unggul atau A dapat terpenuhi. Kerjasama ini jangan hanya diatas kertas namun juga harus ada actionnya dan dapat membawa dampak positif untuk kita semua”, ucap Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag selaku Rektor IAIN Palangka Raya dalam sambutannya sekaligus membuka acara Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Terakreditasi Unggul Tahun Anggaran 2022 yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan IAIN Palangka Raya.
Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Terakreditasi Unggul Tahun Anggaran 2022 merupakan salah satu program UPT Perpustakaan IAIN Palangka Raya. Acara ini digelar bersama dengan penandatanganan kerjasama antara Perpustakaan IAIN Palangka Raya dengan Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan IAIN Kediri.
Terdapat 40 peserta yang hadir pada acara ini berasal dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Palangka Raya, SMAN 2 Palangka Raya, SMAN 1 Palangka Raya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Palangka Raya, Universitas Palangka Raya, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya, Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, dan Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Kepala Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim, Mufid, S.Ag., SS., M.Hum menjelaskan materi mengenai Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Akreditasi Unggul. “Mengapa perpustakaan perlu dikembangan berbasis akreditasi? Tentu untuk menstandarkan mutu layanan perpustakaan dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Untuk meningkatkan mutu menuju akreditasi A, maka kita perlu menetapkan indikator yang perlu untuk ditingkatkan, membuat rekomendasi, dan membuat strategi pencapaian. Di UIN Malang sendiri, proses pengajuan akreditasi dimulai dari persiapan (administrasi dan penyusunan borang), pengajuan akreditasi (kelengkapan persyaratan pengajuan), pra pelaksanaan visitasi (persiapan teknis dan akomodasi asesor), dan pelaksanaan visitasi (pembukaan, pelaksanaan, penutupan dan rundown kegiatan)”.
Komarudin, S.Ag., SS, M.Hum selaku Narasumber dari IAIN Kediri mengatakan bahwa untuk melakukan akreditasi dimulai dari penyusunan rencana dan membentuk tim. Tim ini yang akan mempersiapkan semua berkas Akreditasi dan menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang diperlukan pada saat Asesor melakukan visitasi dan verifikasi data isian instrumen. Dilanjutkan dengan pembagian tugas dalam pengumpulan data, penyusunan isian instrumen, sinkronisasi isian instrumen, simulasi, dan penyempurnaan isian instrumen. Setelah semuanya siap maka hal selanjutnya dilakukan penyusunan dokumen, pendaftaran dan terakhir visitasi. (MA)