Home Berita DIRJEN PENDIS AJAK BERPIKIR PERAN AGAMA DI TENGAH PERUBAHAN GLOBAL DI AICIS 2022 BALI

DIRJEN PENDIS AJAK BERPIKIR PERAN AGAMA DI TENGAH PERUBAHAN GLOBAL DI AICIS 2022 BALI

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 681 views

Bali – Annual Conference of Islamic Studies (AICIS) kedua kembali digelar di Ball Room Four Point Hotel Ungasan, Bali. Acara ini turut dihadiri Gubernur Bali, Direktur Jenderal Bimas Islam, Direktur Jenderal Bimas Kristen, Dirjen Bimas katolik, Dirjen Bimas Hindu, Dirjen Bimas Buddha, Kepala Balai Litbang dan Diklat, Inspektur Jenderal, Rektor Universitas Hindu Negeri dan Rektor PTKIN se-Indonesia.

Dalam pembukaan yang dilaksanakan pada Selasa Malam (01/11,  Muhammad Ali Ramdani selaku Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mengajak seluruh tamu yang hadir dari berbagai perguruan tinggi keagamaan untuk memikirkan kembali peran agama di tengah perubahan global.

“Awalnya, agama membawa misi kasih sayang dan perdamaian. Namun jika kita menelisik akhir-akhir ini, kita temukan banyak yang menjadikan agama sebagai sekat pembeda dan pembatas antara umat. Hal ini tentu menimbulkan problematika sosial, radikalisme juga terorisme. Future Religion pada dasarnya adalah untuk mengembalikan nilai-nilai keagamaan pada ruh keagamaan yang sesungguhnya, ketika kita sadar bahwa agama hadir untuk mendekatkan insan-insan antar manusia. Agama yang mengajarkan profil orang-orang yang ramah, mereka yang mengajak tidak mengejek, mereka yang membina, tidak menghina, mereka yang mencinta bukan mencerca. Agama seperti itu harus hadir di dalam diri kita, maka AICIS membahas tentang hal tersebut”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Ramdani yang mewakili Menteri Agama mengatakan, “Tajuk dari AICIS ke 21 ini bercerita tentang Future Religius in G20: Digital Transformation, Knowledge Management, and Social Resilience. Menurut ahli manajemen saat ini kita mengalami dinamika turbulensi budaya yang luar biasa. Kita mengalami ketidakpastian, sehingga kita menemukan lawan-lawan kata ketika kita menangkap konteks-konteks kehidupan. Sesuatu yang tetap pada hari ini adalah perubahan. Pada saat yang sama kita mengalami dinamika yang disebut dengan kompleksiti, bahwa dunia kita bergerak dalam keadaan kompleks. Menyelesaikan satu persoalan bisa jadi memunculkan sepuluh persoalan. Menyelesaikan sepuluh persoalan, menyisakan dua permasalahan. Para ahli menajemen menyebutnya bahwa dunia hari ini adalah dunia yang serba tidak jelas. Dasar-dasar kebaikan dan dasar-dasar kebenaran menjadi bias. Maka dari itu agama harus hadir.”

You may also like

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK