Home Berita 2 Mahasiswi Tadris Biologi Ikuti Pembentukan Kader Konservasi di Balai Taman Nasional Sebangau

2 Mahasiswi Tadris Biologi Ikuti Pembentukan Kader Konservasi di Balai Taman Nasional Sebangau

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 503 views

IAIN Palangka Raya – Sejak tanggal 2-3 Desember 2023, 2 mahasiswi Tadris Biologi IAIN Palangka Raya bergabung dalam pembentukan kader konservasi di Balai Taman Nasional (TN) Sebangau. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang konservasi alam dan kehutanan, khususnya terkait TN Sebangau yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Pembentukan kader konservasi di Taman Nasional Sebangau tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan dosen program studi kehutanan dari universitas yang ada di Palangka Raya. Kegiatan ini juga menyatukan berbagai komunitas dan individu yang memiliki minat dan kepedulian yang sama terhadap konservasi alam, tak terkecuali fotografer dan mahasiswi Tadris Biologi IAIN Palangka Raya, Uswatun Hasanah dan Alifvia Desiva Maharani.

Kehadiran mereka dalam program pembentukan kader konservasi TN Sebangau menunjukkan semangat dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk bersatu dalam menjaga kelestarian alam.

Hari pertama kegiatan diisi dengan serangkaian pemaparan materi dari pakar-pakar terkemuka dalam bidangnya. Sebanyak lima materi utama menjadi fokus pada kegiatan tersebut antara lain Dasar Konservasi dan Kehutanan Umum; Pengelolaan TN Sebangau; Flora dan Fauna Kawasan
TN Sebangau; Ekologi Hutan Rawa Gambut; dan Isu-Isu Terkait Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kegiatan ini juga memperkenalkan kanal-kanal yang telah dibangun sebagai bagian dari upaya pengelolaan lingkungan. Kanal-kanal ini memiliki peran penting dalam mengendalikan aliran air gambut, membantu menjaga keseimbangan lingkungan, serta mencegah risiko terjadinya kebakaran hutan.

Selain mempelajari ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati, kegiatan ini juga memberikan pengenalan mendalam terhadap berbagai camp penelitian keanekaragaman hayati. Camp-camp penelitian tersebut menjadi titik sentral dalam upaya pengumpulan data, pemahaman lebih lanjut mengenai flora dan fauna, serta menjalankan riset untuk melindungi dan memahami lingkungan dengan lebih baik.

 

 

You may also like