Palangka Raya – Dalam rangka persiapan menyambut status menuju UIN Palangka Raya, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya mengadakan acara Studium Generale dengan tema Strategi Pengembangan Kelembagaan Menyongsong UIN Palangka Raya. Acara dilaksanakan di aula Asmaul Husna IAIN Palangka Raya pada hari ini, Kamis (25/4).
Kegiatan menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., yang merupakan Rektor UIN Walisongo Semarang, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI pada periode 2020-2024.
Studium Generale dihadiri sebanyak 100 orang lebih yang terdiri dari Rektor, Ketua dan Sekretaris Senat, Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, Dekan, Wakil Dekan, Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa di lingkungan IAIN Palangka Raya. Acara tersebut dibuka oleh Rektor IAIN Palangka Raya, yaitu Prof. Dr. Ahmad Dakhoir, M.H.I., yang menyampaikan pentingnya persiapan menyambut perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya.
“Banyak kemajuan yang perlu disiapkan untuk mendukung alih status, namun yang paling penting adalah memperkuat budaya akademik yang sesuai dengan identitas UIN. Gus Menteri menyampaikan enam poin penting untuk mendukung iklim akademik yang unggul di sebuah lembaga perguruan tinggi. Dua poin yang saya soroti adalah menghasilkan hasil akhir yang unggul dari program-program unggulan dan semangat internasionalisasi, yang harus didorong dalam iklim akademik.” Kata Ahmad Dakhoir.
Selain itu, beliau mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mempersiapkan diri menuju UIN Palangka Raya melalui materi yang disampaikan oleh narasumber.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Profesor yang bersedia bersama-sama dengan kita untuk mempersiapkan diri baik secara mental, spiritual, maupun intelektual dalam rangka mendukung peralihan status menuju UIN Palangka Raya. Mari bersama-sama mempersiapkan diri untuk mencatat pengalaman yang sangat berharga demi memajukan kampus IAIN Palangka Raya menuju UIN Palangka Raya.” Kata Ahmad Dakhoir.
“Program kedepan kita akan melakukan MoU dengan Jepang, setelah sebelumnya menjalin kerjasama dengan Korea Selatan, Tarim, Yaman, dan beberapa negara lainnya. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung internasionalisasi dalam pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, sehingga mereka dapat mengembangkan pola pikir yang bersifat internasional.” Tambahnya. (Pj)
Foto: Dicky Andika NPW
