Palangka Raya – Dalam upaya memperkuat kerja sama global dan memperluas wawasan internasional, IAIN Palangka Raya kembali menegaskan komitmennya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. Tahun ini, Jepang menjadi tujuan KKN yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen pembimbing dari kampus tersebut. Program unggulan ini merupakan salah satu langkah strategis yang digagas oleh Rektor IAIN Palangka Raya, Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir, S.H.I., M.HI., dalam rangka internasionalisasi kampus.
Pada Senin malam, 26 Agustus 2024, LP2M IAIN Palangka Raya menggelar rapat koordinasi persiapan KKN Internasional dengan PCI-NU Jepang melalui Zoom Meeting. Rapat dihadiri oleh Ketua Panitia KKN Internasional, Abdul Jamil, M.Pd., Ketua LP2M, Luqman Baehaqi, Ph.D., Sekretaris LP2M, Dr. Suhartono, serta calon peserta KKN, Achmad Nuriz, dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. H. Abdul Helim, M.Ag. Rapat ini membahas pelaksanaan KKN di Jepang dengan dukungan dari PCI-NU Jepang.
Dari pihak PCI-NU Jepang, rapat dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCI-NU Jepang, Kiyai Achmad Gazali, serta Gus Indra. Dalam pengantarnya, Abdul Jamil menegaskan bahwa KKN Internasional di Jepang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memperluas pengalaman mahasiswa di kancah global.
“Ini adalah salah satu wujud nyata dari visi internasionalisasi kampus yang diamanahkan oleh Bapak Rektor kepada kami,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam menyamakan persepsi antara IAIN Palangka Raya melalui LP2M dan PCI-NU Jepang terkait pelaksanaan kegiatan KKN. Abdul Jamil juga menjelaskan bahwa peserta KKN Internasional tidak hanya akan menjalankan kegiatan pengajaran, tetapi juga terlibat dalam kegiatan pengabdian yang lebih luas.
“Kami berharap program ini mampu mempererat hubungan lintas budaya dan agama, serta memberikan dampak positif bagi mahasiswa, dosen, dan komunitas Indonesia di Jepang,” tambahnya.
Dr. H. Abdul Helim, yang akan mendampingi mahasiswa selama kegiatan berlangsung, juga akan berperan sebagai narasumber dalam seminar, khutbah, dan diskusi keagamaan di Jepang.
“Tugas kami bukan hanya mendampingi, tetapi juga berkontribusi secara intelektual dalam berbagai forum keagamaan dan budaya di sana,” ungkapnya.
PCI-NU Jepang, yang telah lama menjadi mitra dalam kegiatan KKN internasional, menyambut hangat program ini. Kiyai Achmad Gazali menjelaskan bahwa PCI-NU Jepang sebelumnya telah menerima peserta KKN dari universitas-universitas besar lainnya di Indonesia, seperti UIN Jakarta dan UIN Bandung.
“Kami siap memberikan dukungan penuh kepada peserta KKN dari IAIN Palangka Raya, baik dalam hal fasilitas tempat tinggal maupun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di sini,” ujarnya.
Beberapa program yang akan dilaksanakan oleh peserta KKN Internasional di Jepang meliputi pengisian khutbah Jumat, pengajian rutin, pembuatan konten tentang Islam di Jepang, serta riset dan penulisan artikel terkait perkembangan Islam di negara tersebut. Selain itu, para peserta juga akan mempromosikan makanan atau produk halal serta mendokumentasikan perkembangan mualaf di Jepang.
Melalui program ini, IAIN Palangka Raya berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Jepang maupun masyarakat Indonesia di luar negeri, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama internasional yang telah terjalin. Program KKN Internasional ini diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga meningkatkan pemahaman lintas budaya dan agama di era globalisasi yang semakin dinamis.