Humas, Samarinda – Sebanyak 50 panelis perwakilan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya dengan bangga mempresentasikan karya-karya ilmiah mereka dalam Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke-8 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Forum yang berlangsung pada 17-19 September 2024 ini menjadi ajang bergengsi bagi para mahasiswa untuk berbagi gagasan, hasil penelitian, serta kontribusi intelektual mereka dalam isu-isu penting yang dihadapi oleh Kalimantan.
Dengan tema “Shaping the Future of Borneo: The Role of Islamic Higher Education”, para panelis dari IAIN Palangka Raya menyajikan berbagai karya ilmiah yang mencakup beragam topik, seperti peran pendidikan Islam dalam pembangunan berkelanjutan, penguatan ekonomi masyarakat lokal berbasis syariah, hingga tantangan digitalisasi dalam pendidikan. Karya-karya ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Borneo, serta memperkaya diskusi akademik di tingkat regional.
Muhammad Saifullah Ketua Senat Mahasiswa IAIN Palangka Raya, selaku pendamping mahasiswa dalam kegiatan BUAF ke-8 di UIN Samarinda, menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat mempresentasikan karya tulis ilmiah mereka dengan baik. “Semoga mahasiswa bisa memaksimalkan kesempatan ini untuk membawa nama baik almamater, IAIN Palangka Raya,” ujarnya. Saifullah juga menambahkan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam ajang ini merupakan bagian penting dari pengembangan kemampuan akademis dan kontribusi mereka dalam dunia ilmiah.
Dan juga mengucapkan terimakasih sebagai perkawilan mahasiswa kepada pihak rektorat yang telah mendukung penuh dalam kegiatan Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke-8 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Salah satu panelis, Isnaini Aprilia Nur Amin, mahasiswa IAIN Palangka Raya Program Studi Bahasa Arab, mempresentasikan penelitiannya tentang penggunaan media audio visual berbasis animasi dalam pembelajaran maharoh istima’, atau keterampilan menyimak. Ia menekankan bahwa animasi tidak hanya digunakan oleh anak-anak, tetapi juga efektif dalam membantu pembelajaran bahasa, terutama dalam meningkatkan kemampuan mendengar mahasiswa.
“Penelitian ini membuktikan bahwa animasi dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pembelajaran, tidak terbatas pada usia anak-anak saja,” ungkapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media ini dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Para panelis dari IAIN Palangka Raya berharap karya-karya mereka dapat menginspirasi perubahan positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan antusiasme yang tinggi dan semangat kolaborasi, Borneo Undergraduate Academic Forum ke-8 ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi semakin banyak inovasi yang akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kemajuan Kalimantan di masa depan.
50 panelis merupakan perwakilan yang berasal dari berbagai fakultas di IAIN Palangka Raya yang terbagi dari, 19 dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 11 dari Fakultas Syariah (FSYA), 10 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan 10 dari Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD).(yy)
