Humas– Dalam suasana yang penuh duka, Wakil Rektor IAIN Palangka Raya, Dr. Nurul Wahdah, M.Pd, bersama Dr. Marsiah, M.A, Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mewakili keluarga besar IAIN Palangka Raya beserta rombongan lainnya, mengunjungi rumah duka Muhammad Angga Suhada Tarigan, seorang mahasiswa berprestasi yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Angga, mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini, dikenal sebagai sosok yang sopan, berbudi pekerti tinggi, dan berbakat dalam seni.(21/09/24)
Kehilangan ini dirasakan sangat mendalam oleh rekan-rekannya dan pembina Lembaga Seni dan Budaya IAIN Palangka Raya, Herman, SH, yang mengekspresikan rasa kehilangan dengan penuh emosi. “Ia adalah mahasiswa yang patuh dan selalu mendengarkan saran pelatih. Kami semua merasa sangat kehilangan,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya, Dr. Nurul Wahdah menyampaikan rasa duka cita dari seluruh civitas akademika IAIN Palangka Raya. “Kehilangan ini adalah duka bagi kita semua. Ia adalah generasi muda yang telah memberikan banyak warna dalam dunia seni kampus,” jelasnya.
Dr. Marsiah, M.A, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, menambahkan, “Angga adalah teladan bagi kita semua. Keberaniannya untuk berkarya dan dedikasinya dalam belajar patut dicontoh. Kami akan selalu mengenang semangat dan kontribusinya,” ujarnya, sembari menahan air mata.
Ibunda Angga, Tuslia Maningsih, di rumah duka yang terletak di Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam suasana haru meminta agar semua yang hadir mendoakan Angga. Sebagai bentuk penghormatan, doa bersama dipimpin oleh Dr. Farid Permana, M.Pd.I. Seluruh hadirin mengangkat tangan, menundukkan kepala, dan mengalunkan doa, berharap agar almarhum Angga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Suasana semakin mengharukan saat keluarga berbagi kenangan indah tentang sosok Angga yang penuh semangat.
Keluarga juga menjelaskan bahwa kepergian Angga pulang adalah atas permintaan ibunya, Tuslia, yang ingin mendengarkan anaknya melantunkan Maulid Habsyi di acara peringatan Maulid di mushola depan rumah mereka. Namun, dalam perjalanan, mahasiswa tersebut mengalami kecelakaan saat mencoba menyalip sebuah mobil pick-up. Meskipun sempat dibawa ke Puskesmas Pundu dan masih bernapas, ia menghembuskan napas terakhirnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Sebelum peristiwa naas itu, Angga sempat melaksanakan sholat Jumat berjamaah, menunjukkan kedekatannya dengan nilai-nilai agama.
Dalam tasnya ditemukan Al-Qur’an, buku-buku doa, dan catatan berisi pesan-pesan dari orang tuanya tentang pentingnya menjaga sholat lima waktu, tentang hal-hal yang dilarang oleh Allah lainnya. “Itu menunjukkan betapa dekatnya ia dengan ajaran agama dan betapa seriusnya ia dalam mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan,” ungkap salah satu teman Angga.
Kedatangan Wakil Rektor I dan rombongan serta ucapan belasungkawa diharapkan dapat memberikan sedikit penghiburan bagi keluarga dan seluruh rekan mahasiswa yang berduka. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan kenangan akan sosok berbudi pekerti ini terus hidup di hati kita semua.