Home Berita Mayra, Mahasiswi IAIN Palangka Raya: Dari Puisi 1 Muharram hingga Tarian Manasai di Yala, Thailand

Mayra, Mahasiswi IAIN Palangka Raya: Dari Puisi 1 Muharram hingga Tarian Manasai di Yala, Thailand

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 97 views

Humas – Yala, Thailand (07/07), Mayra Musdalifah, mahasiswi Tadris Bahasa Inggris IAIN Palangka Raya, turut berperan aktif dalam kegiatan pengabdian internasional di Yala, Thailand. Salah satu momen penting adalah partisipasinya dalam perayaan 1 Muharram di sebuah mahad, di mana ia membacakan puisi yang penuh makna tentang persaudaraan dan nilai-nilai Islam.

Kegiatan tersebut diawali dengan shalat sunnah berjamaah di halaman mahad, diikuti dengan ceramah ustadz dan berbagai persembahan islami dari para santri, seperti puisi dan syair.

Mayra merasa terinspirasi oleh suasana keagamaan yang sangat kental di Yala. “Lingkungan yang agamis dan penuh kasih sayang membuat saya merasa seperti di rumah sendiri,” ujar Mayra, mengenang keakraban yang terjalin di antara para santri dan masyarakat setempat. Pengalaman belajar dan mengajar di Yala tidak hanya memperkaya pengetahuan Mayra tentang pendidikan Islam, tetapi juga membuka wawasan tentang budaya lokal.

Pada acara tahunan mahad, Camp Program Bahasa Melayu yang digelar pada 9-11 Juli 2024, Mayra terlibat dalam berbagai kegiatan budaya bersama para santri. Santri mahad menampilkan beragam keterampilan budaya Melayu, seperti kompang, pantun, puisi, serta lagu-lagu Melayu dan Indonesia.

Salah satu momen berkesan adalah ketika Mayra dan teman-temannya membawakan lagu Indonesia populer, “Penjaga Hati” oleh Nadhif Basalamah. Para santri mengejutkan Mayra dengan turut menyanyikan lagu tersebut dengan antusias. “Saya sangat terkejut dan senang ketika para santri bisa hafal lagu itu. Kami menyanyikannya bersama dengan penuh semangat,” kenangnya.

Selain itu, Mayra dan mahasiswa lainnya juga memperkenalkan Tari Manasai, tarian khas suku Dayak Kalimantan, kepada para santri dan mudir mahad. Penampilan tarian tersebut disambut dengan antusias, menjadi salah satu bentuk pertukaran budaya yang semakin mempererat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Thailand.

“Saya tidak menyangka akan menemukan banyak budaya Indonesia di sini, seperti kompang dan angklung, yang dibawa oleh guru-guru mahad lulusan universitas ternama di Indonesia,” ungkap Mayra.

Program camp ini juga diisi dengan berbagai permainan seru yang melibatkan para santri dan mahasiswa, seperti permainan tebak gaya yang menuntut kerja sama tim. Salah satu santri, Amnan, menyebutkan bahwa permainan tersebut sangat menyenangkan dan menantang. “Permainan ini ramai dan menantang karena kita harus tahu gaya dan kata secara bersamaan,” ujarnya.

Menurut Mayra, program camp bahasa Melayu ini telah berhasil mempererat silaturahmi antara santri Yala dan mahasiswa Indonesia. “Program ini benar-benar memperkuat ikatan antara dua negara dan budaya. Semangat kebersamaan sangat terasa di setiap kegiatan,” tutup Mayra dengan penuh kesan. (mm)

You may also like

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK