Humas – IAIN Palangka Raya menggelar seminar bertajuk “Penguatan Mutu Kelembagaan dalam Mempersiapkan Perguruan Tinggi Berdaya Saing Internasional”. Seminar ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T., yang merupakan Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Asmaul Husna IAIN Palangka Raya dan dihadiri oleh civitas akademika dari IAIN Palangka Raya, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya, serta Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangka Raya.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Palangka Raya, Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir, M.H.I., menekankan pentingnya menjaga mutu perguruan tinggi setelah mencapai keunggulan. “Meningkatkan mutu tidak seberat menjaga mutu. Jika sebuah perguruan tinggi telah mencapai keunggulan, maka akan ada banyak godaan dan rintangan. Sudah banyak kampus yang meraih predikat unggul, tetapi kemudian mengalami penurunan akibat permasalahan akademik. Oleh karena itu, merawat dan menjaga mutu harus dirancang dalam program kerja yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Slamet, S.T., M.T. dalam pemaparannya menjelaskan bahwa akreditasi merupakan kegiatan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). “Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program studi (PS) dan perguruan tinggi (PT) berdasarkan kriteria yang ada. SN Dikti terdiri dari tiga standar utama, yaitu Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi harus selaras dengan visi dan misi masing-masing perguruan tinggi. Hal ini mencakup komposisi bobot pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat institusi, program studi, serta individu dosen.
“Pendidikan tinggi yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga dapat secara aktif mengembangkan potensinya serta berkontribusi dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tambahnya.