IAIN Palangka Raya – Tim Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Republik Indonesia yang dihadiri oleh Prof. Phil. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Assesor dan dua pendamping Ibnu Anwarudin, MA dan Satya Muharamman, S.Sos, MM telah melakukan visitasi ke Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Jumat (26/03/2021). Pada kesempatan itu, Tim Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Republik Indonesia yang didampingi pejabat IAIN Palangka Raya berkeliling untuk melakukan pengecekan terhadap sarana prasarana dan kesiapan IAIN Palangka Raya untuk perubahan alih status menjadi Univeritas Islam Negeri (UIN Palangka Raya).
Asesmen lapangan ini dimulai dari Gedung Perpustakaan, Gedung Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD), Rumah Kaca, dan Pascasarjana. Usai berkeliling kampus, tim asesor melakukan pertemuan dengan pimpinan kampus yang berlangsung di Aula Pascasarjana Lantai 2. Dalam pertemuan ini, dibuat juga berita acara hasil verifikasi lapangan perubahan bentuk IAIN menjadi UIN yang menyatakan bahwa IAIN Palangka Raya memenuhi syarat untuk beralih status menjadi Universitas.
“Setelah saya melihat lebih dalam beberapa bagian dari sarana prasarana, SDM dan kondisi kampus, saya pribadi menilai bahwa IAIN Palangka Raya sudah sangat memadahi dan memenuhi syarat untuk diajukan menjadi universitas. Tinggal sekarang kedepan memenuhi dokumen-dokumen untuk bisa dibaca oleh Tim Penentu Akhir di Kemneterian Agama dan Pemerintah Pusat” ucap Prof. Phil. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA saat diwawancarai Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga (TUHRT) beserta Tim Humas.
Beliau juga menambahkan, “Saya harap IAIN Palangka Raya akan meningkatan SDM, sarana prasarana dan suasana lingkungan, serta meningkatkan produktifitas karya tulis, pengabdian dan kerja sama dengan masyarakat. Tak lupa bahwa seluruh lapisan civitas IAIN Palangka Raya harus mengembangkan dan memperbanyak kerja sama dengan pihak luar sehingga IAIN Palangka Raya akan lebih dikenal karena ketika IAIN menjadi universitas tantangan ke depan akan lebih berat.” (MA/DA)
