Home Mimbar Jum'at PENDIDIKAN ANAK MENURUT LUQMAN

PENDIDIKAN ANAK MENURUT LUQMAN

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 6.7K views

Oleh Sabarun

Allah berfirman: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.. (Lukman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 12-19).

Dari ayat tersebut, terdapat beberapa pokok kandungan ayat antara lain: (a) Mengukuhkan tauhid dan membuang jauh kemusyrikan. (b) Menjelaskan hikmah, yaitu syukur kepada Allah dengan mentaati dan mengingat-Nya, karena tidak bersyukur kecuali orang yang berakal dan mengerti. (c) Disyariatkan memberikan nasihat dan pelajaran baik bagi orang tua dan muda, bagi kerabat dan bukan kerabat. (d) Mewaspadai kemusyrikan dan kemusyrikan itu suatu kezaliman yang besar. (e) Menjelaskan masa menyusui anak, yaitu tidak lebih dari dua tahun. (f) Menetapkan prinsip tidak boleh taat kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Allah dengan tidak mentaati kedua orangtua dalam hal yang tidak baik. (g) Wajib mentaati jalan orang-orang yang beriman yang konsisten dalam mentaati Allah. (h) Wajib selalu merasa diawasi Allah dan tidak menganggap remeh kebaikan dan keburukan walaupun kecil. (i) Wajib menegakkan shalat, memerintahkan kebaikan, mencegah kemunkaran, serta sabar mengahadapi penderitaan karena memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran tersebut. (j) Haram bersikap sombong dalam berjalan, wajib sederhana dalam berjalan, berbicara, sehingga tidak cepat dalam berjalan dan tidak meninggikan suara kecuali sesuai dengan kebutuhan.

Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa kewajiban azasi yang harus dilakukan orangtua dalam mengajarkan keesaan Allah, yakni:

Pertama, Mengenal Allah dan mengesakan-Nya. Tugas yang sangat penting orang tua terhadap anaknya adalah mengenalkan Allah SWT. Inilah hikmah yang paling penting yang diterima Luqman dari Allah agar segera disampaikan kepada anaknya. Kedua, mengajarkan anak tentang ibadah yang baik dan benar.  Setelah anak dikenalkan dengan khaliknya, maka selanjutnya tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah dikenalkan kepadanya, yaitu misi utamanya di atas muka bumi ini untuk beribadah. Hal ini dilakukan dengan beberapa hal, seperti: (1) Mengajarkan anak mengerjakan shalat. (2) Melatih anak berpuasa. (3) Mengajari anak Al-Qur’an dan al-Hadis. (4) Mengajari anak berdzikir. Tugas lain orangtua terhadap anaknya adalah mengajari dzikir (mengingat Allah)  dalam setiap gerak dan perilakunya, sehingga anak merasakan kebersamaan Allah dan pantauan Allah yang tidak pernah luput dari dirinya.

Yang ketiga, adalah mengajarkan anak tentang nilai-nilai akhirat. Dunia adalah ladang untuk bekerja dan beramal, dan hasilnya bisa didapatkan di dunia langsung, namun hasil yang hakiki ada di akhirat. Maka anak harus dididik agar mereka tahu, sekecil apapun pekerjaan yang telah dilakukan, baik atau buruk, semuanya terpantau oleh Allah, semua akan terbalas, meskipun perbuatan itu seberat biji sawi, dan berada dalam batu di sahara atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan membalasinya. Yang terakhir, mengajarkan anak tentang etika Islam yang luhur dan indah. Pada dasarnya, seluruh ibadah yang diwajibkan oleh Allah atas hamba-Nya adalah untuk membentuk pribadi-pribadi mukmin yang soleh, menjadi insan-insan yang menjunjung tinggi nilai. Maka dengan hikmah yang didapat dari Allah, Luqman mengajarkan kepada anaknya moral tersebut, dengan tidak sombong, sederhana dan tidak berlebihan dalam bersikap, baik dalam tindakan atau omongan.

Oleh sebab itu, seyogyanya anak sejak dini diajari adab-adab islami, sehingga  adab-adab itu betul-betul melekat pada dirinya dan sekaligus menjadi karakter yang mengkristal. Akhlak yang diajarkan itu sangat luas cakupannya, baik akhlak dengan Allah, Rasul, kedua orangtua, kaum muslimin, maupun akhlak terhadap segala sisi kehidupan, yaitu bagaimana berakhlak dengan musuh, setan, dan sebagainya. Demikianlah  beberapa hal tentang pendidikan anak dalam al-Qur’an. “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”  (QS. al-Furqan: 74).

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK