IAIN Palangka Raya – Sebanyak 47 calon mahasiswa baru hari ini mengikuti tes masuk program doktoral di IAIN Palangka Raya. Tes yang berlangsung di Gedung Pascasarjana ini menjadi tahap awal seleksi untuk menempuh pendidikan di jenjang tertinggi yang ditawarkan oleh kampus.
Para peserta menjalani ujian berbasis komputer (CBT) yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), kemampuan bahasa Inggris, bahasa Arab, serta tes keprodian sesuai dengan bidang studi yang diminati. Setelah menyelesaikan ujian CBT, para calon mahasiswa akan menghadapi tes wawancara yang dipimpin oleh enam profesor IAIN Palangka Raya, masing-masing sesuai dengan bidang keilmuan yang relevan.
Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir, M.H.I, Rektor IAIN Palangka Raya yang terlibat langsung dalam proses seleksi, menegaskan pentingnya menjaga kualitas calon mahasiswa program doktoral. “Tes ini dilaksanakan karena komitmen kami untuk menjaga kualitas calon mahasiswa S3. Program doktoral ini tidak lagi masuk ke ranah teknis, tapi sudah di tahap kemakrifatan ilmu. Kekuatan filosofi dan analisis juga tentu berbeda dengan jenjang sebelumnya,” ungkap Prof. Dakhoir.
Di antara para peserta, terdapat cerita inspiratif dari salah satu calon mahasiswa, Yogi, yang baru berusia 23 tahun. Yogi membagikan kisah perjuangannya hingga mencapai tahap ini. Untuk membiayai pendidikan jenjang S2 dan kini S3, Yogi harus bekerja keras menabung dari hasil menjaga toko fotokopi. Selain itu, ia juga mencari tambahan penghasilan dengan menjadi driver ojek online.
“Selain mencari ilmu, saya juga ingin membahagiakan orang tua dan keluarga. Karena saat ini hanya saya yang kuliah hingga s3. Sehari-hari saya menjaga toko fotokopi dan menjadi ojol (ojek online). Uangnya saya tabung untuk lanjut kuliah S2 dan S3,” ujar Yogi.
Dengan tekad seperti yang ditunjukkan oleh Yogi, IAIN Palangka Raya berharap dapat melahirkan lulusan doktoral yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai ketekunan dan semangat juang yang tinggi.
