Home Buletin CARA MENGETAHUI PENYAKIT HATI

CARA MENGETAHUI PENYAKIT HATI

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 2.5K views

PALANGKA RAYA – Cara mengetahui penyakit hati kekurangan yang ada pada diri, karena “Kebanyakan manusia tidak bisa melihat kesalahnnya, cuma bisa melihat kesalahan orang lain.”, berikut ini:

1. Duduk di hadapan Guru(yg membimbing/mursyid), yg mampu melihat kekurangan-kekurangannya, melihat bahaya dan hal negatif yg samar, serta dia mengikuti arahan gurunya tentang bagaimana cara mengobatinya.

– Mintalah nasehat ke guru menanyakan apa saja penyakit hati yg ada pd dirinya(bisa juga Inisiatif sdh merasakan dalam diri, seperti:sombong, kikir, cinta dunia, dll)dan cara menghilangkannya!
-“Dengan datang pd guru, misal dalam mengobati”kesombongan” hal ini lebih berbekas dari pada sekedar mendengar pengajian> dia minta petunjuk, amalan mengatasi kesombongan” misal dikatakan seorang murid
“Ulun ne guru, ada sombong!
jar guru:”apa yang kamu sombongkan?. .. ada sebabnya: bisa krna harta, pangkat, kekuatan, cantik/gagah, merasa lebih tua, dll… Guru tersebut akan menjelaskn dan menerangkannya…”

-Kebanyakan manusia datang ke Guru: urusan dunia, seperti urusan PANGKAT, anak, jabatan, usaha,… padahal tugas pokok ulama menyampaikan demikian td.

2. Mencari teman yg jujur dan beragama kuat, yang bisa memeriksa keadaan dan perbuatannya dengan mengingatkan/menegur. Contoh:
“Tolong mun aku ada pander atau perbuatanku yg kd bagus, padahi dan tegurkan aku!”

3.Mengambil faedah untuk mengetahui penyakit yg ada pd dirinya dari ucapan musuh(org yg tdk senang pdnya), karena pandangan kebencian bisa menampakkan kekurangannya
4. Bergaul dgn manusia, disetiap hal dilihatnya kurang baik/tercela pd mereka, hendaknya dicari pd dirinya dan merasa dirinya memiliki hal tercela tersebut

-Semakin hina seorang manusia dan imannya semakin lemah, jika semakin marah/SARIK apabila org lain ada memberitahukan aibnya, bahkan memusuhi dan tersinggung tidak mau memperbaiki kekurangan yg ada pada dirinya. Hal ini menunjukkan akalnya lemah dan kedudukannya rendah di sisi Allah Swt.
-Tidak mempan dinasehati dikarenakan keras hati seseorang disebabkan kebanyakan dosa.

Semoga bermanfaat dan dapat mengamalkannya… Aamiin…

Catatan Abdullah, 18 Ramadhan 1441 H / 11 Mei 2020 dari Al-Ghazali, Mauidzatul Mu’minin. h. 23-26.

You may also like

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK