Home Mimbar Jum'at CELAAN TERHADAP DUNIA

CELAAN TERHADAP DUNIA

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 1.4K views

Perkara Dunia Terbagi tiga bagian (Mauidzatul Mu’minin(Ringkasan Ihya Ulumiddin/MM. 132-133):

1. Sesuatu yang menemani di akherat dan kekal berfaedah setelah engkau mati, seperti ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh (dunia yang terpuji)

2. Berbanding terbalik dgn pertama, yaitu segala sesuatu hanya memberi manfaat saat ini dan sama sekali tidak bermanfaat untuk akherat, seperti bersenang-senang/ hura-hura dgn segala kemaksiatan dan berenak-enak melebihi kadar yang boleh.(inilah dunia yang dicela)

3. Bagian diantara keduanya, yaitu setiap bagian dunia yang mendatangkan manfaat di dunia dan menunjang amal perbuatan yang bernilai akherat., seperti makan agar kuat beribadah, berpakaian mensyukuri nikmat Allah, dll (dunia yang terpuji)

حب الدنيا رأس كل خطيئة
Cinta Dunia itu Adalah Sumber dari Segala kejahatan…(dunia yang dicela)

Adapun Dunia adalah sesuatu yang tidak ada manfaat sesudah mati. Sedangkan Akherat(dunia yang terpuji) adalah Sesuatu yang berguna untuk akherat.

Uang tdk mesti kategorikan dunia yang dicela, apabila ia dimanfaatkan/disimpan untuk hal berguna untuk akherat kelak (diniatkan untuk sedekah, digunakan maslahat akherat/agama) bukan untuk kesenangan, bermewah-mewah dan kesenangan Dunia, seperti mobil digunakan untuk bermegah-megah/sombong(dunia yg dicela)

Dunia diartikan : Setiap benda atau sesuatu yang membuat kita lalai untuk berbuat ketaatan kpd Allah

Manusia menjadi lupa pada dirinya maupun tempat kembali/akherat(padahal dunia hanya sebagai perantara untuk penunjang akherat) karena hanya sebab dunia dengan DUA keterkaitan(MM. 136-137):

1. Hubungan dengan hati(bathin), yaitu mencintai dunia, hingga cinta sangat berlebihan seperti budak dunia…, perhatiannya tercurah hanya memikirkan dunia hingga jika sudah bergantung pada dunia dan sangat mencintainya akan melahirkan sifat-sifat tercela, seperti sombong, dendam, angkuh, dll.

2. Hubungan dengan badan(dzahir), yaitu sibuk mengurusi dunia, seperti sibuk dengan pekerjaan hingga meninggalkan shalat atau ketaatan lainnya, sibuk dengan berdagang tapi tidak sholat, sibuk pekerjaaan kantor tidak suka shalat berjamaah, dll.

-Seandainya orang tahu dirinya sendiri, mengenal tuhannya, hikmah dunia dan rahasia
dibaliknya, ia akan tahu bahwa perkara-perkara idunia itu tidak diciptakan kecuali sebagai penunjang baginya untuk memperbaiki agama(ibadah/memudahkan untuk taat pada Allah)sehingga ketika hati sudah selesai dari kesibukan badannya, maka ia akan menghadap
kepada Allah Swt secara utuh dan sepenuh hati. Ia akan bisa tetap mengontrol syahwat dan mengawasinya, sehingga tidak melewati batas-batas sifat wira’i dan taqwa.

-Kita harus mengikut golongan yang selamat, yaitu para sahabat Rasulullah Saw., mereka mengambil dunia bukan karena dunia akan tetapi untuk kepentingan agama., seperti Abdurrahman bin Auf yang mempunyai ternak yang sangat banyak, tetapi kekayaannya digunakan untuk kebaikan, seperti menyantuni fakir miskin, shodaqah, jihad di jalan Allah, dan kebajikan lainnya.

Semoga bermanfaat..

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK