Home Buletin Selalu di Arafah (16): Oleh-oleh untuk Rasulullah SAW?

Selalu di Arafah (16): Oleh-oleh untuk Rasulullah SAW?

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 205 views

Oleh: Ahmad Dakhoir (PPIH Kloter BDJ 3)

Bicara buah tangan seusai ibadah haji pasti tidak jauh-jauh dari kurma, coklat, air zam zam, pakaian gamis sorban dll. Semua jamaah haji pasti tidak akan pernah meninggalkan kota suci tanpa mengambil berkah dari tanah haram ini. Termasuk berkah dari oleh-oleh itu.

Tapi oleh-oleh yang saya bicarakan kali ini agak berbeda. Jika kebanyakan kita ingin selalu membawa oleh-oleh dari tanah suci, bagaimana jika sekarang kita balik. Apa oleh-oleh yang kita bawa kepada Nabi Ibrahim as dan keluarganya serta buah tangan untuk Rasulullah saw?

Pertanyaan inilah yang menginspirasi saya tahun 2022 ke tanah haram. Apa kira-kira oleh-oleh untuk baginda Rasulullah saw. Agar beliau melihat saya, dan bisa raih syafaatnya.

Seketika, saya teringat dengan buku-buku saya. Yang saya tulis, sudah tercetak, dan sudah dipublikasikan. Buku itu tersimpan di rak dan akhirnya saya membawa buku-buku itu, terbang dari jakarta menuju kota Madinah. Sesampainya di Madinah, saya menuju Masjid Nabawi. Saya bingung, mencari-cari tempat yang pas kira-kira dimana.

Karena buku biasanya di perpustakaan, saya bersinisiatif menaruh buku-buku ke perpustakaan. Saya bertanya kepada petugas di Nabawi, apakah Masjid Nabawi memiliki perpustakaan? Ternyata Masjid Nabawi memiliki perpustakaan khusus. Tepatnya di pintu 10-11 lantai atas.

Seketika itu saya bergegas menuju pintu 10-11 dan akhirnya bertemu dengan perpustakaan Masjid Nabawi. Pada saat masuk ke perpustakaan itulah, saya berniat tulus ingin memberikan oleh-oleh kepada Rasulullah saw berupa buku-buku saya ini.

Tidak banyak, hanya 6 judul buku yang berbeda yang saya wakafkan di perpustakaan Masjid Nabawi. Dan alhamdulillah, semua buku-buku itu dibaca sekilas oleh pegawai perpustakaan, kemudian mengambil formulir yang berisi tanda terima pemberian buku dari pegawai perpustakaan Masjid Nabawi.

Sungguh berguncang hati saya, ternyata buku-buku saya ditaruh di dalam sebuah rak dan berjajar dengan tafsir Al Misbah karya Prof. Dr. Quraisy Shihab. Ya, pintu 10-11, naik eskalator, lantai atas, belok kiri, belok kiri lagi, dan anda akan bertemu dengan perpustakaan Masjid Nabawi.

Tahun 2024 ini juga demikian. Pertanyaannya sama, apa lagi oleh-oleh untuk Rasulullah saw dan keluarga Nabi Ibrahim as? Kali ini bukan buku, saya berinisiatif membeli kursi roda untuk dimanfaatkan siapa saja di tanah haram yang memerlukan.

Ketika sudah di pakai beberapa jamaah haji, alhamdulillah kursi roda itu lenyap. Saya sangat berhusnudzan, pasti sudah tepat dan bermafaat sesuai fungsi dan niat saya.

Alhamdulillah mudahan buah tangan untuk Rasulullah saw dan keluarga Nabi Ibrahim as atau untuk tamu-tamu beliau yang maha banyak ini, mampu memberi isyarat, dan keterpautan hati dengan tanah haram.

Oleh-oleh yang menancap di tanah haram itu semoga menjadi saksi bahwa kita pernah bertamu kepada Rasulullah saw dan keluarga Nabi Ibrahim as berkat washilah apa saja yang pernah kita sedekahkan, wakafkan, dan infaq-an.

Silakan jika ingin mencoba hal yang sama. Setelah itu rasakan kenikmatan dan kelezatan yg diberikan Allah SWT kepada anda dan keluarga anda. Dan bersiap-siaplah menerima tegur dan sapa hangat dari dua keluarga besar yaitu keluarga besar Rasulullah saw dan keluarga besar Nabi Ibrahim as. Dan jika ke Madinah, jangan lupa mampir ke Perpustakaan Masjid Nabawi. Insyallah barokah. Wallahualam bishshawab.

You may also like

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK