Palangka Raya – Al-kisah, saat air bah sudah di pergelangan kaki, detik-detik menjelang datangnya banjir besar di zaman Nabi Nuh, seorang lelaki tua ahli ibadah didatangi oleh Tim SAR yang hendak menolongnya. Tim SAR berkata kepada pak Tua, “kami siap menggendong Tuan agar bisa bergabung di kapal Nabi Nuh”. Tetapi lelaki tua ahli ibadah itu menolak, bahkan mengusir orang-orang (tim sar) yang hendak menolongnya.
Ketika banjir sudah semakin tinggi, ia pun ditawari untuk naik ke sebuah sampan agar bisa ikut bersama kaum Nabi Nuh di atas kapal. Lagi-lagi Pak Tua ahli ibadah itu menolak seraya berkata, “tidak perlu kalian menolong aku, cukuplah Allah sebagai penolongku, Dialah sebaik-baik penolong bagiku (Hasbunallah wa ni’mal wakiil ni’mal Maula wa ni’mannashiir)”, demikian ucapnya.
Akhirnya, tenggelamlah laki-laki tua ahli ibadah itu, dan meninggal ditelan banjir. Setelah meninggal, mgaka di hadapan Allah ia pun protes, “Ya Allah, mengapa engkau tidak menolongku saat terjadi banjir besar padahal aku senantiasa berdo’a kepada-MU?” Allah menjawab, ‘Aku tiga kali hendak menolongmu, tetapi engkau selalu menolak pertolongan-Ku. Ketahuilah, sesungguhnya Akulah yang menggerakkan hati manusia (tim sar dan tetanggamu) yang datang hendak menolong kamu, tetapi engkau terlalu angkuh dan sombong dengan menolak pertolongan yang Aku kirim kepadamu”.
Itulah maksud hadits Nabi SAW yang menyatakan :
“Man lam yasykurinnaasi lam yasykurillah” (Barangsiapa yang tidak berterima kasih terhadap sesama manusia, hakekatnya ia tidak bersyukur kepada Allah”.
Karena itu saudaraku, saat kita sedang dalam kesulitan atau dalam ancaman bahaya, jangan sekali-kali menolak bantuan sesama mahluk. Jangan sekali-kali menganggap remeh dan mengabaikan setiap pertolongan dan nasehat/peringatan yang baik. Jangan remeh-temehkan himbauan resmi dari pemegang otoritas hanya karena takut aqidah bergeser atau merasa sebagai ahli ibadah, dan merasa yakin akan pertolongan Allah sehingga kita abai dan ogah-ogahan seperti rakyat Italia sebelum bergelimpangan terpapar wabah penyakit menular.
Hormatilah setiap peringatan dan himbauan dari sesama manusia sebab boleh jadi itu adalah merupakan wasilah, cara, dan bentuk lain pertolongan Allah kepada hamba-Nya sebagaimana cerita dalam kisah di atas.
Mari kita renungkan firman Allah di dalam Al-Qur’an Surah ar-Raddu ayat 11 :
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali mereka berusaha untuk merubah keadaannya sendiri”.
Allahu A’lam.