Oleh: Dr. Ibnu Elmi A.S. Pelu, SH, MH (Plt Rektor IAIN Palangka Raya)
PALANGKA RAYA – marak beredarnya beirta hoax terkait penghapusan pendidikan agama. Hal ini sangat tidak relevan dengan konsep pendirian bangsa Indonesia yang meletakan nilai-nilai agama dalam landasan konstitusional dan idiil yang dikristalisasi dalam Pancasila. Agama sebagai causa prima berdirinya bangsa Indonesia tercermin dalam teks pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Terlebih lagi dalam sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa yang diderivasi kepada sila selanjutnya, Maka nilai-nilai agama menjadi landasan terkuat dalam mengejawantahkan prinsip kemanusia yang adil dan beradab, merawat persatuan dalam keragaman, hubungan rakyat dan pemimpin. Serta lahirnya keadilan sosial dalam mata rantai khatulistiwa.
Terkait dengan pendidikan bagi seluruh agama menjadi kewenangan dari Kementerian Agama RI yang tersusun secara struktural hingga arus terbawah dalam memberikan layanan pendidikan agama bagi masyarakat Indonesia. Peran Kementerian Agama dalam menyediakan tenaga pendidik agama justru kian berkembang pesat melalui Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) seperti Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas. Oleh sebab itu, berita hoax menghapus pendidikan agama sangat tidak relevan dengan konsensus pendiri negara dan pelaksana negara yang selalu mengembangkan fasilitas pendidikan. Sebagai calon-calon insan cendikia agama di nusantara ini agar masyarakat memelihara NKRI beranjak dari agama sebagai causa prima dalam merespon tuntutan zaman.
