Palangka Raya – Unit Pengelola Zakat IAIN Palangka Raya merupakan wadah untuk pengumpulan zakat secara terintegrasi baik bagi masyarakat Kalimantan Tengah maupun civitas akademika kampus tersebut.
UPZ dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan kali ini kembali membuka penerimaan infak, sedekah termasuk zakat mal maupun profesi bertempat di lobby Rektorat IAIN Palangka Raya.
Salah satu pengelola UPZ IAIN Palangka Raya Dr. Ahmad Dakhoir, M.H.I., mengajak masyarakat Kalteng untuk berkenan membayarkan zakatnya.
“Kami menghimbau dan mengajak kepada masyarakat Kalteng untuk berkenan dan dapat membayarkan zakatnya dalam rangka mewujudkan keimanan kita. Terutama dalam konteks zakat yang tujuannya tidak lain adalah memberdayakan secara ekonomi dan mengkayakan secara materi bagi kaum duafa, fakir, miskin dan 8 delapan aspek lainnya,” kata Ahmad Dakhoir.
Selain itu menurutnya sasaran dari penerimaan zakat nantinya dari kalangan masyarakat Kalteng dan mahasiswa dari Perguraun Tinggi yang memerlukan.
“Salah satu sasarannya yaitu masyarakat kalteng, panti asuhan dan kepada mahasiswa yang ada di IAIN Palangka Raya maupun perguruan tinggi lainnya yang memerlukan. Oleh sebab itu mulai hari ini kita akan membagikan data calon penerima zakat baik dari kampus maupun dari luar kampus, tentu kami akan meminta data kepada Baznas, mesjid sekitar IAIN Palangka Raya dan Dinas Sosial sebagai mitra UPZ IAIN Palangka Raya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam penyaluran zakat memiliki tarif yang mengacu dari keputusan Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah.
“Harta benda yang bisa diantarkan ke IAIN Palangka Raya beragam seperti beras untuk zakat fitrah dan bisa dikonfersikan dalam bentuk uang. Mengenai bisarannya ada tiga level untuk sementara kami merujuk pada keputusan Kemenag Provinsi Kalteng yaitu pertama 30.000, kedua 37.500 dan ketiga 42.500. Untuk fidiyah 9.000 perhari dan yang tertinggi 11.500. kita sambil menggu Kemenag Provinsi dan kemenag kota Palangka Raya terkait tarif, ternyata untuk tarif belum dikeluarkan keputusannya oleh karena itu kita tunggu beberapa hari kedepan, sebab setiap provinsi berbeda,” tuturnya.
