Home Berita PENGARUH TREND TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0 BAGI PERILAKU MANUSIA

PENGARUH TREND TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0 BAGI PERILAKU MANUSIA

by Humas IAIN Palangka Raya
0 comment 958 views

Oleh Dwi Sari Widyowaty,S.Kom

Pranata Komputer Muda di IAIN Palangka Raya

Tidak terasa waktu telah membawa kita pada Teknologi Industri 4.0, masih teringat di benak telah kita lalui 3 tahapan teknologi industri, yaitu teknologi industri 1.0 yang ditandai dengan penemuan mesin uap, teknologi industri 2.0 yaitu fase elektrifikasi, teknologi industri 3.0 yaitu fase penggunaan komputer, kemudian teknologi industri 4.0 yang sedang kita rasakan saat ini ditandai dengan digitalisasi dan automatisasi di berbagai bidang termasuk hadirnya kecerdasaan buatan atau AI (Artificial Intelligent).

Penulis teringat akan sebuah film yang menjadi box office di tahun 2015 dengan judul “Chappie”, sebuah film yang menggambarkan kemajuan terknologi di masa yang akan datang dengan diciptakannya robot polisi. Bagaimana sudut-sudut perkotaan dilakukan penjagaan oleh robot buatan manusia tersebut, sehingga apabila terjadi sebuah kejahatan atau kejadian yang diperlukan penanganan polisi maka akan cepat tertangani, policeman  hanya duduk manis di kantor sambil memonitor pergerakan robot polisi tersebut.

Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi yang akan datang mungkin saja “robot pintar chappie” akan benar-benar diciptakan dan dipekerjakan diseluruh penjuru dunia. Saat ini, kehidupan kita pun sudah seperti di film kartun “doraemon”, contohnya ingin membeli makanan tidak perlu datang ke warung makan, tinggal akses aplikasi di handphone maka makanan yang kita inginkan akan segara datang, begitu juga dengan membeli tiket pesawat/bus/kereta, membeli pakaian/ sepatu/ kebutuhan rumah tangga lainnya, sampai membayar internet/pulsa listrik, begitu mudah kita dapatkan dengan sekali “klik”. Sebut saja beberapa aplikasi online diantaranya Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Gojek dan pusat belanja online lainnya telah mendominasi mengalahkan pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan mal.

Tentu teknologi yang semakin canggih seharusnya membawa kehidupan manusia menjadi lebih baik, pendapatan yang lebih layak, dan mekanisme penjualan yang berorientasi pada teknologi. Lalu bagaimana dengan banyaknya toko-toko ataupun agen-agen tiket yang dulunya menjadi primadona, sekarang harus gulung tikar dikarenakan terkalahkan dengan aplikasi online. Tentunya usaha rakyat pun mau tidak mau harus mengikuti trend teknologi. Bukan kah trend teknologi membawa solusi? Bukan malah membawa bencana. Coba bayangkan dulu untuk membeli pakaian kita harus berkeliling pasar mencari yang sesuai keinginan, tetapi saat ini cukup melihat gambar dan deskripsinya pada aplikasi belanja online, maka barang akan sampai dihadapan kita dalam beberapa hari bahkan jam tergantung domisili. Begitu pula membeli tiket pesawat, kita harus datang ke agen tiket pesawat dan membeli tiket dengan membawa uang cash, sekarang, cukup “klik” aplikasi dan bayar menggunakan pembayaran online maka kita bisa bepergian dari manapun kemanapun.

Bisa dibilang teknologi industri 4.0 menjadi surga bagi generasi millennial atau generasi “y”, karena generasi millennial atau “y” adalah generasi yang paling beruntung, generasi millennial pernah merasakan sebelum adanya teknologi dan kini menjadi manusia yang paling “melek” teknologi.

Sebagai pengetahuan, orang tua penulis merupakan generasi baby boomers yaitu lahir pada rentang tahun 1946 s.d 1960, sedangkangenerasi x lahir pada rentang tahun 1961 s.d. 1980, penulis sendiri merupakan generasi y atau disebut juga generasi  millennialyang lahir pada rentang tahun 1981 s.d. 1994, sedangkan generasi z yaitu generasi adik-adik penulis merupakan generasi yang banyak menghabiskan waktu di medsos dan berlomba-lomba memperbanyak followers, dan yang terakhir yaitu generasi alpha yang lahir pada rentang tahun 2011 s.d. sekarang yang merupakan generasi anak-anak penulis lahir di zaman teknologi yang sangat pesat, yang sedari kecil sudah mengenal gadget, memaksa orang tua untuk memberikan perhatian lebih dikarenakan gadget dapat mempengaruhi perkembangan otak anak jika tidak dimanfaatkan dengan benar.

Kembali ke Teknologi Industri 4.0 dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia, tentu saja generasi y, z dan generasi alpha menyambut trend ini dengan suka cita, begitu mudah kehidupan ini dijalani dengan adanya handphone di tangan yang dibawa kemana saja, selayaknya hidup di dunia film kartun “doraemon”. Tetapi, generasi baby boomers mungkin sebagian ada yang dapat menyeimbangkan kehidupannya dengan teknologi secara mudah, tetapi tidak sedikit juga yang mengeluh karena tidak bisa mengharmonisasikan kehidupannya dengan trend teknologi yang berujung pada kebosanan usaha dan keluhan.

Jadi bagaimana seharusnya manusia menghadapi teknologi industri4.0. Penulis berpendapat, generasi apapun harus melek terhadap perkembangan teknologi, misal tukang ojek dapat bergabung dengan ojek online, toko-toko tradisional dapat memajang dagangannnya di shoppe atau buka lapak, yang akhirnya dapat menambah income.

Selanjutnya penulis berpesan, generasi millennial yang kebanyakan sekarang sudah menjadi orang tua, siapkanlah anak-anak kita menjadi generasi alpha yang produktif, yang di masa akan datang ketika dirinya besar tidak lagi “mencari lowongan pekerjaan”, tetapi mampu membuka lapangan pekerjaan dan menghasilkan income dengan kemajuan teknologi.

You may also like

Leave a Comment

HUMAS/AUAK

IAIN PALANGKA RAYA

Kampus Itah News

Fakultas

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

COPYRIGHT © 2018-2023 HUMAS IAIN PALANGKA RAYA

PROUDLY POWERED BY TEKNO HOLISTIK