IAIN Palangka Raya – Kelompok Studi Astronomi IAIN Palangka Raya menggelar kegiatan pengamatan hilal guna menentukan awal bulan Ramadan 1445 H. Acara yang diikuti oleh 6 mahasiswa dan dua dosen pembimbing dari prodi Tadris Fisika, Dr. Suhartono, M.Si dan Jhelang Annovasho, M.Si berlangsung di Menara Masjid Darussalam dengan ketinggian mencapai 114 meter.
Rektor IAIN Palangka Raya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Saat meninjau pelaksanaan, Prof. Dr. Ahmad Dakhoir, M.H.I menyampaikan, “Kegiatan pengamatan hilal merupakan bentuk inovasi yang dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan perguruan tinggi terhadap kepentingan bersama, khususnya umat Islam.”
Beliau juga menekankan pentingnya mempublikasikan kegiatan tersebut secara luas kepada masyarakat untuk memperkenalkan keilmuan yang ada di IAIN Palangka Raya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan tim Kelompok Studi Astronomi, tetapi juga melibatkan Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Tengah, Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya, Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Tengah, organisasi massa, elemen masyarakat, serta media baik nasional maupun lokal.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hilal belum terlihat karena tertutup awan. Selain itu, posisi hilal secara hisab belum memungkinkan untuk terlihat. Saat pengamatan, posisi hilal hanya 1 derajat atau kurang, sementara elongasinya hanya 1,7 derajat.
Kedua nilai tersebut jauh di bawah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021, yakni ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
